New Balance Gandeng IU jadi Duta Merek, Ajak Masyarakat Berani Berekspresi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
New Balance kembali meluncurkan pembaharuan kampanye global

New Balance kembali meluncurkan pembaharuan kampanye global "We Got Now" dan menggandeng IU sebagai Brand Ambassador untuk wilayah Asia Pasifik/Foto: Doc. New Balance

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaNew Balance, merek sepatu global asal Amerika Serikat, tahun ini kembali meluncurkan pembaharuan kampanye global “We Got Now” yang mengeksplorasi keberanian untuk bisa menikmati momen “saat ini” dan merangkul beragam momen menyenangkan yang akan datang. 

Bersama dengan IU sebagai Brand Ambassador atau Duta Merek untuk wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia, New Balance ingin menampilkan koleksi-koleksi yang dapat memfasilitasi kebutuhan gaya para pengguna yang terinspirasi oleh pesan kampanye global New Balance sehingga dapat menggali potensi yang ada saat ini, terutama dalam momen-momen yang lebih intim dan penuh makna.

Merangkul "Masa Kini" dengan IU sebagai Inspirasi

IU, ikon dalam dunia hiburan Korea yang telah berkiprah selama 15 tahun dan menuai segudang prestasi dalam musik dan akting tentunya memiliki jadwal yang sangat sibuk. Namun, dalam kesibukannya yang padat tersebut, IU mampu dengan sempurna menyeimbangkan karir dan gaya hidupnya. 

Salah satu hal menarik yang membuat IU digemari juga karena gaya berpakaiannya yang sporty dan chic. Sebagai sosok yang merangkul "masa kini" dengan penuh keyakinan, IU menjadi inspirasi bagi banyak individu yang ingin hidup dengan autentik dalam persimpangan gaya dan budaya.

Bergaya dengan Berani dan Autentik dengan Koleksi New Balance x IU New Balance kian melengkapi gaya hidup aktif IU dengan beragam koleksi sneakers klasik andalannya
yang fungsional, nyaman, dan juga stylish. Terdapat beberapa lineup koleksi New Balance yang menginspirasi IU dan terangkum dalam IU’s Picks, seperti:

1. New Balance 327

Desain modern berpadu dengan gaya lari warisan kami dengan 327. Dibuat dengan bahan
premium termasuk suede, sepatu ini memiliki desain bagian upper yang merayakan siluet ikonik tahun 70-an New Balance sambil menambahkan detail kontemporer seperti logo “N” yang berani untuk sentuhan segar klasik sepanjang masa. Nyaman dan jelas bergaya, sepatu kets retro wanita ini memberikan sebuah statement pada gaya sehari-hari.

2. New Balance 550

Siluet low-top dan ramping khas 550 menawarkan tampilan segar dari desain bertemakan
heavy-duty yang tren di akhir tahun 80-an, dan dengan cepat menjadi item favorit fashion secara global saat diperkenalkan kembali ke jajaran produk New Balance pada tahun 2021.

3. New Balance 9060 & 1906R

9060 adalah sepatu baru yang mengadopsi elemen-elemen familiar dari model sepatu New Balance 99X klasik, dengan desain berbasis inovasi yang menjadikan seri 99X sebagai rumah bagi beberapa model paling ikonik dalam sejarah New Balance. Sepatu ini memiliki siluet melengkung yang terinspirasi oleh estetika teknologi futuristik yang terlihat dari era Y2K. 9060 didesain dengan tekstur midsole pod yang unik dan dilengkapi dengan teknologi platform bantalan ABZORB dan SBS yang sudah terkenal.

Martina Harianda Mutis, General Manager Brand Marketing PT. Map Aktif Adiperkasa mengatakan New Balance dirancang untuk melengkapi gaya hidup aktif dari penggunanya, tidak terkecuali untuk IU sebagai Brand Ambassador New Balance di Asia Pasifik, menjadi cerminan individu aktif masa kini yang tidak hanya memikirkan bergaya stylish namun juga kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. 

"Kami turut senang atas pencapaian gemilang IU selama ini di kancah hiburan Korea maupun dunia. Kami berharap, New Balance melalui kampanye We Got Now bisa mengambil bagian signifikan dalam perjalanan kesuksesannya.”.

Pilihan Editor:  4 Fakta Menarik Kisah Cinta Lee Jong Suk dan IU

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."