8 Tips Mencukur Bulu Kaki Menurut Para Ahli agar Terhindar dari Iritasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
mencukur bulu kaki/canva

mencukur bulu kaki/canva

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaMencukur bulu kaki bagi sebagian wanita termasuk dalam salah satu rutinitas perawatan wajib mereka. Pergi ke dokter kulit untuk melakukan laser hair removal atau waxing mungkin jadi pilihan terbaik. 

Namun, tidak semua wanita mencukur bulu kakinya wajib dengan bantuan orang lain seperti ke klinik tersebut. Beberapa alasan biasanya adalah biaya yang dikeluarkan tidaklah kecil dan juga adanya keterbatasan waktu. 

Mencukur rambut yang tidak diinginkan pada kaki dengan pisau cukur, menjadi alternatif yang cepat dan terjangkau karena dapat dilakukan di rumah. Tetapi, jika mereka yang mudah merasa gatal, luka bakar akibat pisau cukur, rambut tumbuh ke dalam, dan luka gores, mungkin jangan lakukan ini di rumah. Lebih baik konsultasi dengan dokter kulit terpercaya. 

Dokter kulit bersertifikat Brendan Camp dan Marisa Garshick memberikan tips dan trik cara mencukur bulu kaki dengan pisau cukur dengan benar. Para ahli ini akan membantu untuk mendapatkan hasil pencukuran yang mulus dan bebas iritasi setiap saat. Simak tipsnya di bawah ini.

1. Basahi Kulit dengan Air Hangat

Basahi kulit dengan air hangat sebelum bercukur untuk membantu melembutkan rambut dan membuka pori-pori. Dr. Camp menyarankan untuk bercukur menjelang akhir mandi karena kulit akan lebih terhidrasi, yang berarti risiko iritasi kulit lebih kecil.

2. Oleskan Krim atau Gel Cukur

Baca Juga:

Jangan pernah bercukur kering dalam keadaan kaki yang kering. Banyak pasien Dr. Camp datang dengan luka bakar karena mencukur tanpa krim atau gel. “Mencukur pada kulit kering atau hanya dengan air dapat menyebabkan iritasi kulit akibat kekuatan abrasif pisau cukur,” ujar Dr. Camp yang dikutip dari laman Byrdie.com. 

Krim atau gel membantu pisau cukur meluncur lebih mudah bekerja di atas kulit, sehingga mengurangi kemungkinan goresan atau pencukuran tidak merata. 

3. Cukur Sesuai Arah Pertumbuhan Rambut

Para ahli tersebut merekomendasikan mencukur searah pertumbuhan rambut. Meskipun banyak orang berpikir bahwa mencukur secara berlawanan arah akan menghasilkan pencukuran yang lebih rapi dan halus. Namun, menurut mereka, hal ini dapat meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam.

Dr. Camp juga menyarankan untuk jangan pernah mencukur pada goresan atau luka. Apabila mengalami infeksi kulit, mencukur area tersebut dapat memperlambat penyembuhan atau menyebabkan infeksi menyebar dan memburuk. Ia juga menyarankan penggunaan alat pencukur dengan satu atau dua mata pisau. Kemudian pastikan agar memakai alat sendiri karena ada bahaya jika menggunakan pisau cukur orang lain

4. Melembabkan Setelah Bercukur

Setelah selesai bercukur, pastikan untuk mengoleskan pelembab pada kaki. Langkah ini penting karena mencukur dapat mengganggu pelindung kulit, menyebabkan kemerahan dan gatal jika tidak diperbaiki. Adapun Dr. Garshick merekomendasikan penggunaan pelembab non komedogenik.

5. Hindari Menggunakan Produk Keras Pasca Bercukur

Jika rutinitas perawatan tubuh biasanya mengandung produk yang bersifat asam atau pewangi buatan, sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut segera setelah bercukur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, perih, atau iritasi sementara setelah baru bercukur.

6. Bilas dan Bersihkan Pisau Cukur

Setelah bercukur, selalu bilas pisau cukur untuk menghilangkan rambut dan sisa produk. Selanjutnya, keringkan pisau cuku tersebut. Memastikan pisau benar-benar bersih setiap kali bercukur akan meminimalkan kemungkinan iritasi dan infeksi.

7. Simpan Pisau Cukur di Tempat yang Kering

Dr. Garshick merekomendasikan untuk menyimpan pisau cukur di tempat yang sejuk dan kering, karena ini membantu meminimalkan kemungkinan penumpukan bakteri. Hal ini juga mengurangi kemungkinan karat dan memperpanjang umur pisau.

8. Ganti Pisau Cukur Secara Teratur

Dr. Garshick mengatakan tidak sering mengganti silet adalah kesalahan mencukur paling umum yang ia lihat pada kliennya. “Jika bilahnya tumpul, efektivitasnya menjadi berkurang dan kemungkinan besar menyebabkan gigi tumbuh ke dalam dan iritasi,” ujarnya. Yang terbaik adalah mengganti pisau setiap lima hingga tujuh kali pencukuran.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."