Rintik Sedu Ungkap Inspirasi Penulisan Pukul Setengah Lima

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nadhifa Allya Tsana atau Rintik Sedu. Foto: Instagram/@rintiksedu

Nadhifa Allya Tsana atau Rintik Sedu. Foto: Instagram/@rintiksedu

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penulis, Nadhifa Allya Tsana atau lebih dikenal dengan Rintik Sedu menerbitkan buku terbarunya yang berjudul Pukul Setengah Lima pada 24 Agustus 2023. Buku ini mengangkat cerita kepura-puraan yang menjadi sebuah kreativitas dalam menyangkal realitas. Menurut Tsana, ada keterikatan cerita dengan beberapa momen yang dia alami.

“Idenya muncul tiap kali aku naik taksi online. Tiap ditanya ‘Kerja di mana mbak? Udah punya anak belum?’ itu aku sebel jawab berulang-ulang. Pengen sebentar aja jadi orang lain. Terkadang buat sebagian orang, kebohongan dan kepura-puraan semenyenangkan itu,” tuturnya dalam talkshow Pesta Literasi Indonesia, Jumat, 1 September 2023.

Dia juga berbagi keresahan yang berawal dari komentar jahat yang sering dia baca di akun orang lain. Beberapa kali komentar orang lain memengaruhi ekspektasi seseorang, sehingga menyetel standar baru bagi dirinya. Hal itu menimbulkan kegundahan sendiri bagi Tsana untuk melihat perspektif kepura-puraan yang nyatanya tidak terlalu buruk, terutama bagi segelintir orang asing yang hanya akan ditemui sekali seumur hidup. 

Ia menyinggung, “(Komentar seperti) ‘Ih lu kok pakai baju kayak gini, ih lu gendutan ya.’ Aku bertanya-tanya kenapa mereka bisa menulis hal semacam itu, yang di kehidupan nyata mereka enggak mungkin ngomong kayak gitu. Akhirnya aku pegang isu itu, tetapi aku mengemas itu dengan (tema) seseorang yang pengen jadi orang lain."

Nadhifa Allya Tsana atau Rintik Sedu dalam sesi talkshow Pesta Literasi Indonesia bertajuk “Layar dan Kita” di Taman Ismail Marzuki pada Jumat, 1 September 2023. TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo

Sinopsis Pukul Setengah Lima

Melansir dari web resmi rintiksedu.com, Pukul Setengah Lima berisikan kisah Alina yang membenci seisi hidupnya, berusaha untuk menciptakan realita baru melalui kebohongan yang ia ciptakan dengan menjelma sebagai Marni, ketika ia berkenalan dengan seorang laki-laki di bus pada pukul setengah lima. Pilihannya dua, antara kebohongan itu akan berhasil menyelamatkannya atau menambah kesialan dalam hidupnya. 

Lebih Dekat dengan Buku

Tsana termasuk dalam penulis muda yang sedang aktif melanjutkan tulisan-tulisannya. Para penggemarnya yang disebut Pasukan Teri, saat ini tengah memburu ketersediaan novel Alina tersebut, sembari menunggu rilisnya PRA yang tak kalah dinantikan Teri.

Selaku penulis muda, dia menunjukkan keinginannya agar teman-teman sebayanya juga mulai mengenal buku. Tidak harus buku miliknya, tetapi bisa juga buku lain asal tetap mendorong mereka untuk membaca.

“Sekarang semua serba media sosial, jadi patokannya internet. Sangat kusayangkan buku selalu kalah urutan dengan topik obrolan, seperti musik, film, gaya hidup orang lain. Aku masih kesulitan nemu obrolan yang heboh soal buku, masih jarang banget. Jadi kalau kita lihat paling mudah mulai dari diri sendiri sih,” pungkasnya.

Pilihan Editor: Tips Dee Lestari Ajarkan Anak Kebiasaan Membaca Buku

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."