Kerap Tampil Fashionable, Menlu Retno Marsudi Ungkap Tak Punya Penata Gaya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara khusus dengan Tempo di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Selasa, 29 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara khusus dengan Tempo di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Selasa, 29 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Sahabat Cantika, dalam setiap aktivitasnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi selalu tampil rapi dan fashionable dengan gaya busana yang telah menjadi fashion signature-nya, yakni monokrom look. Tak hanya busana, tetapi dilengkapi dengan berbagai aksesori hingga tas dengan gaya minimalis. Tidak hanya saat bekerja, alumnus Universitas Gadjah Mada ini juga selalu tampil fashionable di kesehariannya saat sedang tidak bertugas.

Banyak yang mengira, bahkan Cantika juga penasaran apakah Retno memiliki penata gaya atau fashion stylist. Ternyata, selama ini Retno memilih sendiri gaya busananya tanpa bantuan penata gaya. 

"Aku enggak kuat bayarlah, pegawai negeri pakai penata gaya bagaimana? Jadi semuanya sendiri. Jadi kalau ada waktu luang itu biasanya mikir baju, next mau apakai baju apa dan padanannya bagaimana. Misal kalau pas di pesawat atau sedang boarding ada majalah lua saya biasa lihat-lihat di situ, jarang malah kalau dari internet," ucap Retno saat ditemui Cantika, Selasa, 29 Agustus 2023 di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. 

Biasanya Retno suka mencari sendiri busana yang diinginkan, khususnya saat ia sedang dalam keadaan bad mood. "Kalau pas saya bete, bete bener gitu, saya beli baju. Anak saya sudah tahu kalau saya beli baju berarti saya lagi bete. Misalnya tiba-tiba hilang kalau lagi jalan gitu, terus tiba-tiba nenteng baju. Anak-anak godain “lagi bete nih ye”, sudah hapal dia," ucapnya berseloroh. 

Dari sekian banyak outfit-nya, gaya fashion Retno didominasi oleh warna hitam. Sebab, perempuan asal Semarang ini mengaku dalam kehidupannya banyak sekali kegiatan formal. "Saya, tuh, hitam hampir semuanya baju warna gelap karena memang hidup saya dari meeting ke meeting. Mau enggak mau, tapi sekarang di beberapa acara sudah bisa warna cerah," tambah dia. 

Alasan mengapa paling banyak warna gelap, karena dulu seorang diplomat kalau pertemuan banyak sekali pakem atau aturannya. Jenis busana harus begini, harus begitu termasuk warna gelap, jadi mau tidak mau harus mengikuti. Namun, untuk perempuan sekarang ini lebih fleksibel, jadi perempuan di acara resmi pun sudah banyak yang pakai warna cerah. Biasanya untuk menyiasati agar warna gelap tidak plain, perempuan kelahiran 27 November 1962 ini menyematkan aksesori atau perhiasan.

Pilihan Editor:

Istana Berkebaya, Intip Gaya Sri Mulyani, Retno Marsudi hingga Angela Tanoesoedibjo

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."