Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Treatment Ultrasound, Bagaimana Prosesnya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Indonesia sebagai Negara tropis memiliki tingkat prevalensi jerawat yang cukup tinggi, termasuk dalam tiga besar masalah kulit yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, selain hipergimentasi dan juga aging juga di pengaruhi dengan trend pola makan karena tingginya konsumsi junkfood. Masalah jerawat menjadi parah ketika tidak tertangani dengan baik dan  menimbulkan bekas bekas jerawat atau bopeng atau acne scar. 

Hal ini ternyata mempengaruhi kualitas hidup penderitanya , salah satu adalah menurunnya kepercayaan diri papar dr Hellen Selaku Marketing Manager Sofwave
Ron Pirolo Selaku Direktur PT Regenesis Indonesia menyatakan bahwa pada Event tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Indonesia 2023 dengan jumlah registran dokter > 2500 peserta , PT Regenesis Indonesia mendatangkan pembicara terkenal Dr Wichai Hongcharu dari Thailand untuk membahas pengalaman dan penelitiannya terkait kasus Acne Scar. 

Prevalensi penderita acne vulgaris di Indonesia berkisar 80 - 85 persen pada remaja dengan puncak insidens usia 15 - 18 tahun, 12 persen  pada wanita usia > 25 tahun dan 3 persen pada usia 35- 44 tahun

Masalah Bopeng atau Bekas Jerawat 

Bopeng jerawat atau dalam istilah medis disebut dengan skar akne atrofi (atrophic acne scar) adalah kelainan kulit yang terjasi ketika jerawat menyebabkan luka di kulit. Sayangnya, sel kulit tidak mampu memproduksi kolagen yang cukup untuk mengisi area yang rusak. Akibatnya, terjadilah indentasi (cekungan) di kulit.

Selama ini diketahui ada berbagai perawatan kulit dalam mengatasi bopeng jerawat, seperti : 

1. Mikrodermabrasi
2. Chemical Peeling
3. Skin Needling (Roller)
4. Laser
5. Filler Kulit
6. Punch Excision
7. Dermabrasi

Hampir semua treatment di atas bekerja dengan cara mengikis kulit luar secara bertahap hingga cekungan bopeng berkurang. Sementara filler bertujuan mengisi cekungan bopeng yang sifatnya hanya sementara jelas  dr Hellen selaku Marketing Managger Sofwave

Gelombang Ultrasound 

Dr Wichai Hongcharu yang  juga merupakan Kepala Unit Dermatology di Rumah Sakit Saint Louis Thailand ini mengatakan teknologi kedokteran semakin maju, memungkinkan munculnya alat medis yang bisa menghilangkan bopeng menggunakan energi ultrasound (SUPERB Teknologi). Alat ini mengubah gelombang ultrasound menjadi panas yang dihantarkan ke lapisan dermis, tanpa melukai kulit bagian luar.

Panas yang dihantarkan kemudian memicu terbentuknya kolagen baru yang lebih sehat dan tebal, sehingga bopeng diperbaiki dari bagian dalam. Alat ini juga sekaligus berfungsi untuk mengencangkan kulit dan mengangkat kulit yang sudah kendor. Bisa dibilang tiga fungsi sekaligus dalam 1 kali perawatan. Perbaikan bopeng ini bersifat menetap dan sama sekali tidak ada down time /tidak memerlukan waktu pemulihan. 

Treatment mungkin perlu diulang beberapa kali, tergantung kondisi keparahan bopeng bekas jerawat tersebtu. Dr Wichai Hongcharu, dermatologist terkenal dari Thailand sudah melakukan penelitian penggunaan ultrasound untuk mengatasi Acne Scar. 

Para dokter sangat antusias dalam mengikuti symposium ini karena SOFWAVE Superb Technology ini juga merupakan teknologi terbaru di kelas ultrasound dan mereka percaya akan menjadi salah satu solusi dalam permasalahan akne dan bekas akne/ bopeng yang memerlukan solusi terbaik. Apakah klinik favorite anda sudah menyediakannya ? Segera tanyakan kepada dokter kecantikan Anda. 

Pilihan Editor: Mencegah Masalah Jerawat dengan Pemilihan Perawatan Kulit yang Tepat

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."