Merdeka dari Plastik, Pengguna LRT Kini Bisa Isi Ulang Air Minum Selama Perjalanan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Water Station di LRT/Coway

Water Station di LRT/Coway

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gaya hidup membawa tumbler semakin diminati masyarakat. Sayang, terkadang masyarakat kerap kesulitan untuk mencari tempat isi ulang air minum di tempat umum, sehingga terpaksa, mereka kembali harus membeli botol plastik.

Namun para pengguna tumbler boleh berbahagia karena saat ini tempat pengisian ulang air minum alias water station bisa didapatkan di Light Rail Transit Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek).  Fasilitas ini berfungsi sebagai area pengisian ulang air minum yang dapat dinikmati oleh para penumpang secara cuma-cuma. Water station dilengkapi water purifier dari Coway, perusahaan pemurni air dan pemurni udara asal Korea Selatan. Berbeda dengan water dispenser yang menggunakan galon guna ulang, water purifier memungkinkan air yang diakses penumpang terjaga kebersihannya dan bebas dari kontaminasi zat berbahaya seperti mikroplastik dan Bisphenol A (BPA).

"Dengan menggunakan water purifier, masyarakat cukup bawa tumbler dan bisa isi ulang air minum dari water purifier Coway," kata Jeon Chan, Chief of Marketing Department Coway Indonesia dalam keterangan pers yang diterima Cantika.com pada 18 Agustus 2023.

Partisipasi Coway dalam penyediaan water purifier telah terpasang Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Jati Mulya per Kamis 10 Agustus 2023, juga merupakan bentuk dukungan terhadap program Go Green dari LRT Jabodebek. Penumpang LRT Jabodebek dapat berpartisipasi mengurangi sampah botol plastik.

Dari sisi manajemen fasilitas, pihak LRT Jabodebek juga dimudahkan dengan penggunaan water purifier karena tidak perlu lagi bergantung pada galon guna ulang karena perangkat canggih ini dapat tersambung dengan sumber air perpipaan maupun air tanah. Sebelum dilakukan pemasangan, analisis air telah dilakukan di Coway Water Quality Laboratory, bagian dari kerja sama Coway dengan Institut Teknologi Bandung. Hal ini bertujuan untuk memastikan air dari sumbernya memenuhi prasyarat kualitas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang standar baku mutu kesehatan air.

Coway yang sudah berdiri selama 30 tahun ini, mencoba menghadirkan inovasi berkelanjutan yang berfokus pada teknologi, produk inovatif, dan riset terkait filtrasi lewat riset dan pengembangan di Coway Environmental Technology Research Institute. Untuk mengakomodir kebutuhan pasar muslim, Coway telah mengantongi sertifikat halal dari JAKIM pada tahun 2010 untuk rangkaian produk dan filternya.

Dalam waktu dekat, penumpang yang singgah di 15 stasiun lainnya; Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, dan Bekasi Barat dapat turut merasakan kenyamanan mengisi ulang air minum di water station.

Fasilitas yang sama juga telah hadir sejak April 2023 di beberapa stasiun kereta api, di antaranya Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang.

Sebelumnya, Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hari ini dalam suasana HUT Kemerdekaan Indnesia, menandai dimulainya operasional transportasi publik yang melintasi 18 stasiun, termasuk wilayah Cibubur dan Bekasi. Dilansir dari situs resminya, penumpang LRT hanya perlu mengeluarkan Rp 5 ribu untuk satu kali perjalanan pada 1 km pertama dan Rp 700 untuk kilometer selanjutnya. Dengan tarif perjalanan terjangkau, LRT didukung dengan fasilitas seperti toilet, akses disabilitas, mushola, area makan dan minum, nursery room, hingga klinik.

Pilihan editor: Nagita Slavina Selektif Memilih Air Minum untuk Keluarga

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."