CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk berkontribusi pada lingkungan. Begitu pula yang konsisten dilakukan Puteri Indonesia Lingkungan 2029, Jolene Marie Cholock-Rotinsulu atau akrab disapa Jolene Marie. Sudah sejak lama Jolene memiliki kebiasaan untuk membeli isi ulang produk kosmetik alih-alih pakai produk regulernya.
"Aku adalah salah satu mengguna produk refill atau isi ulang, khususnya untuk kosmetik seperti body care, sampo, kosmetik, dan skincare. Jadi aku selalu mencari opsi barang yang menyediakan produk refilllnya," ucap Jolene di acara Join Refill Movement yang dihelat Loreal, Kamis, 12 Juni 2025.
Artikel Terkait:
Ternyata Elle Fanning Selalu Bawa Produk Kecantikan Ini di Dalam Tas
Menurut Jolene, sebagai perempuan kebutuhan membeli produk kecantikan atau skincare itu bisa dibilang tinggi. Lalu bagaimana dengan packaging yang kosong? Hal itu cukup meresahkan dia sehingga ia akhirnya merasa penting untk mencari solusi. Salah satunya dengan membeli produk isi ulang.
"Setiap hari kita menggunakan beauty product, kan. Kadang ketika membeli produk tertentu, apalagi kalau kita sudah punya mindset eco-consious. Jadi saya suka DM brand-brand tersebut untuk mengembalikan packaging yang kosong," ucap Jolene.
Semangat inilah yang turut digaungkan oleh Jolene Marie hingga akhirnya digandeng L’Oréal untuk mengkampanyekan gerakan Join Refill Movement. Ia menyadari sebagai pengguna luxury beauty seperti Kiehl’s, sangat relate dengan meningkatnya kesadaran terhadap produk kecantikan yang lebih berkelanjutan.
L’Oréal memperkenalkan kampanye Join The Refill Movement, sebuah gerakan kolektif untuk menjadikan kemasan refill bagian dari gaya hidup kecantikan yang lebih berkelanjutan, Kamis, 12 Juni 2025 di Jakarta/Foto: Cantika/Ecka Pramita
"Saya mengapresiasi brand yang memiliki komitmen berkelanjutan yang sangat konkrit. Salah satunya L’Oréal menawarkan banyak sekali produk refill-at-home di berbagai kategori dan terus memperkaya portfolionya.”
Melalui Join The Refill Movement, L’Oréal Indonesia tidak hanya memperkenalkan rangkaian inovasi refill-at-home tetapi juga mengajak berbagai pihak untuk menjadi bagian dari perubahan.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa 86 persen konsumen gen-z menunjukkan ketertarikan pada produk sustainable. Selain itu, 90 persen konsumen usia 18–24 bahkan bersedia membayar lebih untuk produk refillable dan berkelanjutan.
Apa yang dilakukan Jolene, menjadi langkah kecil mewujudkan kampanye Sustainable Beauty, yakni pendekatan menyeluruh dalam industri kecantikan yang mempertimbangkan dampak lingkungan, etika, dan sosial dari suatu produk sepanjang siklus hidupnya mulai dari bahan baku, proses produksi, kemasan, distribusi, hingga pembuangannya.
Jika clean beauty fokus pada keamanan kandungan (bebas toksik). Sustainable beauty lebih luas yakni berkaitan dengan lingkungan dan sosial; bisa menggunakan bahan sintetis selama tetap bertanggung jawab dalam semua aspek. Artinya, produk seperti ini tidak hanya menyehatkan kulit, tetapi juga "ramah" terhadap planet dan manusia.
Pilihan Editor: Mengenal Istilah di Produk Kecantikan, Ini Beda Clean, Vegan,, dan Cruelty-Free
POP SUGAR | PEBBLEMAG
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika