Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kafein adalah stimulan alami yang ditemukan di lebih dari 60 tanaman. Orang-orang mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein untuk memberi mereka energi. Cara paling umum untuk mengonsumsi kafein adalah dengan secangkir kopi atau teh di pagi hari. Dan, banyak ibu menyusui minum kopi atau teh untuk membantu menyesuaikan diri dengan rutinitas baru atau membuat mereka lebih terjaga jika kurang tidur. Sebenarnya, apakah aman ibu menyusui konsumsi kafein?

Jawaban singkatnya adalah ya. Umumnya, aman untuk minum kafein saat Anda menyusui bayi Anda. Namun, para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein hingga 300 miligram kafein setiap hari saat menyusui.

Kafein memang memengaruhi beberapa bayi, juga pada zat yang dikandung Air Susu Ibu (ASI). Tanda-tanda bahwa asupan kafein Anda memengaruhi bayi Anda meliputi meningkatnya kerewelan dan lekas marah, lebih banyak kesulitan untuk tidur atau sebaliknya sering tidur, hiperaktif, dan kegelisahan

Bayi yang lebih muda lebih sensitif terhadap kafein daripada yang lebih tua. Kafein juga bertahan dalam sistem bayi yang baru lahir lebih lama dari bayi yang lebih tua. Pada bayi usia enam bulan, waktu paruh kafein sekitar 2,5 jam, tetapi untuk bayi baru lahir, waktu paruhnya hanya beberapa hari.

Minum kafein dapat memengaruhi kualitas nutrisi ASI Anda. Ibu yang minum tiga cangkir kopi per hari memiliki sekitar sepertiga lebih sedikit zat besi dalam ASI daripada ibu yang tidak minum kopi. Menghindari kafein dapat meningkatkan kandungan zat besi ASI.

Cara Konsumsi Kafein bagi Ibu Menyusui

Apa yang harus dilakukan jika Anda khawatir tentang kandungan ASI Anda. Jika Anda curiga konsumsi kafein Anda membuat si kecil terjaga lebih lama, para ahli merekomendasikan sebagai berikut.

- Beri makan bayi Anda sebelum Anda mengonsumsi kafein.

- Tunggu setidaknya tiga jam sebelum menyusui lagi. Ini akan memberi sistem Anda cukup waktu untuk memproses kafein dan menghindari penyebarannya melalui ASI.

- Kurangi konsumsi kafein menjadi satu cangkir kopi per hari.

- Hentikan kafein sama sekali sampai Anda selesai menyusui atau sampai bayi Anda cukup besar untuk memprosesnya lebih cepat.

Sumber-sumber Kafein, Tak Cuma Kopi dan Teh

Sekali lagi, ibu menyusui dapat mengonsumsi hingga 300 miligram kafein per hari. Sebagai referensi, secangkir kopi 8 ons mengandung sekitar 96 miligram kafein. Secangkir teh hitam memiliki 47 miligram, sedangkan secangkir teh hijau hanya memiliki 28 miligram.

Banyak teh herbal bebas kafein, tetapi pastikan untuk membaca label untuk mengetahui konsumsi kafein Anda saat menyusui. Bahkan kopi tanpa kafein memiliki sekitar 2 miligram kafein.

Selain kopi dan teh, ada produk lain yang mengandung kafein dan kerap tak disadari

- Beberapa soda (terutama cola)

- Minuman berenergi

- Cokelat

- Minuman olahraga

- Obat pereda nyeri, terutama untuk sakit kepala migrain

- Suplemen penurun berat badan

- Kacang kola

Jika Anda merasa perlu mengurangi atau menghentikan konsumsi kafein, lakukan secara bertahap untuk menghindari efek yang kurang mengenakan. Pengurangan kafein dapat berlangsung selama dua hingga sembilan hari dan dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Gejalanya meliputi sakit kepala, merasa lelah, mudah marah, depresi, sulit fokus, nyeri atau kekakuan otot, serta mual dan muntah.

Kesimpulannya, ibu menyusui minum kopi, teh atau cokelat boleh-boleh saja, asalkan tidak melebihi 300 miligram per hari.

Pilihan Editor: Kafein dalam Kopi Bisa Kurangi Lemak Tubuh dan Risiko Diabetes, Menurut Studi

WEBMD

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."