Alasan Mengapa Anak Perlu Didampingi saat Merapikan Mainan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi mainan anak. shutterstock.com

Ilustrasi mainan anak. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mengajari anak untuk merapikan mainan, walaupun sederhana tapi berdampak besar dalam perkembangannya. Kebiasaan itu banyak manfaatnya untuk membentuk pola pikir dan perilaku positif anak sejak usia dini.

Dikutip dari Verrywell Family, anak bermain juga perlu dibimbing dan diajarkan merapikan mainannya. Itu termasuk pola pendidikan yang penting dari perkembangannya. Kebiasaan ini bisa membantu anak-anak sebelum sekolah untuk mengembangkan rasa tanggung jawab. Cara itu juga termasuk pola pengasuhan untuk pengembangan diri anak.

Mengajari anak merapikan mainannya

Meskipun mudah bagi orang tua untuk membersihkannya sendiri, namun untuk rasa tanggung jawab itu perlu diajarkan. Anak yang terdidik merapikan mainannya sendiri akan membantu kemampuan dia menyelesaikan tugas seiring bertambah usia.

Jika orang tua terus-menerus membereskan mainan anak pada usia pertumbuhannya, efeknya tak bagus pada mendatang. Sebab anak akan suka mengharap dari orang lain.  Seiring bertambahnya usia, anak tidak tahu cara merapikan apa yang dilakukan atau ia selalu berpikir akan ada orang yang menyelesaikan itu nanti. Kedisiplinan sebetulnya sudah tertanam dari kebiasaan anak merapikan mainan sejak kecil.

Dikutip dari publikasi Tidy Up Time: The Importance of Cleaning Up Their Own Mess,  merapikan dan membersihkan tanggung jawab penting yang harus dilakukan anak-anak. Ini akan membentuk anak tumbuh dengan kepribadian yang mandiri. Jika orang tua mengajari anak-anak untuk merapikan rumah, itu akan membantu buah hatinya mengembangkan keterampilan hidup yang berharga.

Walaupun memang, anak-anak lebih lambat daripada orang dewasa dalam hal bersih-bersih, itulah tantangannya. Sebab terkadang, orang tua ingin segera merapikan ketimbang melatih kedisiplinan anak untuk bertanggung jawab. Sangat penting bagi orang tua untuk tidak terburu-buru ketika anak merapikan mainannya sambil menuntun..

Orang tua bisa menggunakan kegiatan merapikan atau bersih-bersih sebagai hadiah. Setelah anaknya membersihkan mainan, berarti memberi kesempatan untuk melakukan hal lain yang menyenangkan.

Pola pengasuhan semacam itu mendidik anak memandang aktivitas bersih-bersih atau merapikan menjadi tugas menyenangkan. Itu sebabnya, sebaiknya orang tua tidak menjadikan kebiasaan bersih-bersih sebagai bagian dari hukuman.

Pilihan Editor:

Cara Caca Tengker Membiasakan Kedua Putrinya Berbagi Mainan dengan Orang Lain

YOLANDA AGNE | BRAM SETIAWAN 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."