10 Ciri-ciri Orang Berbohong, Menghindari Kontak Mata hingga Inkonsistensi dalam Menjelaskan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi berbohong. Shutterstock

Ilustrasi berbohong. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita berinteraksi dengan orang yang berbeda dengan beragam niat, tetapi terkadang kita tidak dapat memastikan apakah mereka mengatakan yang sebenarnya atau hanya berbohong. Kita mungkin dihadapkan situasi saat bertanya pada diri sendiri, “bagaimana cara mengetahui seseorang berbohong? Sebenarnya banyak ciri-ciri orang berbohong mulai dari bahasa tubuh, ekspresi wajah, hingga nada bicara.

Cara terbaik untuk mendeteksi kebohongan bukanlah dengan berfokus pada tindakan tertentu, melainkan pada perbedaan antara tindakan tersebut dan perilaku alami seseorang, saat mereka berperilaku jujur.

Untuk lebih jelasnya, berikut ciri-ciri orang berbohong. Tidak selalu mudah untuk mengetahui kapan seseorang berbohong. Tetapi dengan sedikit pengetahuan dan intuisi, Anda dapat mulai mengenali ciri-ciri orang berbohong. Berikut 10 di antaranya.

1. Inkonsistensi Cerita

Salah satu tanda orang berbohong adalah bahwa ceritanya berubah, baik itu detail kecil atau poin plot utama. Inkonsistensi dalam narasi mereka menjadi semakin jelas ketika mereka berusaha mempertahankan kepalsuan mereka.

Namun, tidak selalu mudah untuk menemukan pembohong, karena mereka mungkin sangat terampil mengarang cerita di tempat. Tetapi semakin Anda menyelidiki dan menanyakan secara spesifik, semakin besar kemungkinan inkonsistensi mereka akan muncul. Pembohong cenderung kurang koheren, dan penjelasan mereka sering penuh dengan dengan tanda tanya.

2. Menghindari Kontak Mata

Sejumlah individu secara alami mengalihkan pandangan mereka sesekali, tetapi menghindari kontak mata saat berbicara dalam waktu lama merupakan tanda kebohongan. Orang yang jujur biasanya membangun rasa percaya melalui kontak mata langsung, dan ketika seseorang berbohong, mereka menghindarinya karena menimbulkan ketidaknyamanan.

Jika mereka melihat ke bawah atau ke sekeliling, itu mungkin pertanda bahwa mereka mencoba membuat jarak dari orang yang mereka bohongi. Menghindari kontak mata juga bisa menandakan perasaan bersalah dan malu yang terkait dengan kebohongan. Seorang pembohong mungkin takut ketahuan, dan karena itu, akan melakukan apa saja untuk mempertahankan tamengnya.

3. Gelisah

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pembohong sering terlibat dalam perilaku menipu untuk menutupi kebenaran. Salah satu tanda berbohong adalah gelisah, karena sering menandakan ketidaknyamanan, kegugupan, atau kurang percaya diri.

Saat seseorang berbohong, mereka mungkin mencoba mengalihkan perhatian Anda dengan mengetukkan kaki, memainkan rambut, atau bahkan menggerakkan tangan secara tidak menentu. Tanda-tanda nonverbal ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi dapat mengungkapkan banyak hal tentang keadaan batin seseorang.

Pembohong merasakan ketidaknyamanan dan kecemasan ketika mereka tahu mereka menipu seseorang. Gelisah adalah cara alami bagi mereka untuk melepaskan sebagian dari energi gugup ini.

4. Menggunakan Bahasa Defensif

Saat seseorang berbohong, mereka sering menggunakan bahasa defensif untuk melindungi diri agar tidak ketahuan. Itu cara mereka mengalihkan perhatian dari kebenaran dan mencoba mengalihkan fokus ke hal lain.

Bahasa defensif dapat memiliki berbagai bentuk, tetapi beberapa tanda paling umum yang harus diperhatikan termasuk menggunakan pernyataan yang tidak jelas atau tidak spesifik, mengalihkan pembicaraan, atau mencoba menyalahkan orang lain.

Salah satu taktik umum yang digunakan pembohong adalah membuat diri mereka terdengar seperti korban, bukan pelaku. Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti "Saya tidak percaya Anda menuduh saya melakukan ini" atau "Mengapa Anda begitu tidak adil?" Jenis bahasa ini dirancang untuk membuat penuduh merasa bersalah atau malu mempertanyakan cerita pembohong.

5. Mengulang Frasa

Pembohong cenderung mengulangi frasa atau kata-kata tertentu berulang kali untuk meyakinkan cerita mereka. Taktik ini bisa menjadi upaya untuk membuat cerita tampak lebih dapat dipercaya, tetapi juga bisa menjadi cara untuk mengulur waktu sementara si pembohong mencoba memikirkan detail baru.

Misalnya, jika Anda bertanya kepada seseorang tentang keberadaannya tadi malam dan dia terus mengulangi "Aku ada di rumah, sumpah", itu bisa menjadi indikasi bahwa dia mencoba menyembunyikan sesuatu.

Ciri orang berbohong selanjutnya adalah ragu-ragu dalam menjawab atau menjelaskan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."