3 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Kirim Dokter ke Daerah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ulul Albab, mengatakan ada 3 hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengirim dokter ke daerah. Ulul mengatakan ketiga hal itu harus menjamin kesejahteraannya.

“Pertama, tempat dia bekerja udah sesuai belum? Yang kedua, bagaimana terkait dengan perlindungannya? Yang ketiga, bagaimana terkait dengan kesejahteraannya? Itu kan paling penting di sana,” ucap Ulul saat ditemui di Jakarta, Rabu 9 Agustus 2023.

Ia mengatakan banyak faktor yang memengaruhi dokter tidak mau membuka praktik di daerah, seperti daerah tersebut tidak siap dari segi fasilitas, posisi yang belum tersedia, dan fasilitas medis bagi dokter spesialis yang belum memadai, sehingga banyak dokter lebih memilih berpraktek di kota besar yang sebenarnya sudah banyak dokter dengan spesialisasi yang sama.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi ini juga mengatakan pemberlakuan dokter asing masuk ke Indonesia juga bukan berarti menjadi solusi pemerataan dokter di Rumah Sakit Indonesia. “Kita bukan anti dokter asing sebenarnya karena kualitas kita nggak akan kalah, sangat-sangat tidak kalah. Permasalahannya adalah bahwa pelayanan kesehatan tidak saja tergantung oleh dokternya tapi penunjang non-kesehatan itu jauh lebih menentukan,” katanya.

Ulul mengatakan pembukaan program studi di Fakultas Kedokteran juga belum tentu menjadi solusi pemerataan dokter di daerah karena pendidikan dokter yang panjang dan tidak instan. Selain itu, setelah lulus masih perlu dipikirkan ke mana dokter-dokter baru tersebut harus mempraktekkan pendidikannya.

Ia menyarankan jika ada pembukaan  di kampus, penting sekali menimbang kebutuhan di daerahnya terlebih dahulu. “Misalnya nih, Maluku perlu buka fakultas kedokteran di sana, kemudian didik anak-anak Fakultas Kedokteran di sana kemudian jadikan dokternya benar dan tetap bekerja untuk Maluku. Wajib kan untuk bekerja di sana sehingga masalah distribusi itu bisa teratasi,” kata Ulul menyarankan.

Di sisi lain, dengan adanya telemedisin, Ulul mengatakan hal itu bisa menjadi alternatif untuk dokter mendapat informasi kesehatan dan juga pasien bisa dengan mudah untuk menjangkau konsultasi dengan dokter dari mana saja.

Namun perlu melakukan pemeriksaan fisik ke rumah sakit dan bertemu dokter agar mendapat penanganan yang lebih tepat. “Kalau telemedicine penting, eranya memang harus diperlukan. Telemedicine sifatnya konsultatif tetapi ada beberapa hal yang nggak bisa digantikan telemedicine yaitu pemeriksaan fisik,” kata Ulul. 

Pilihan Editor: Alasan Prilly Latuconsina Pernah Bercita-cita jadi Guru, Salah Satunya Memori Masa Kecil 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."