5 Penyebab Perceraian yang Sering Dialami Pasangan Suami Istri, Rasa Cinta Sirna

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock

Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaPerceraian saat ini bukan lagi hal yang tabu dalam artian karena semakin banyak orang yang menyadari bahwa mereka tidak lagi harus bertahan dalam pernikahan yang membuat mereka tidak bahagia.

Ada beberapa faktor selain yang sudah jelas karena baik pria maupun wanita sekarang lebih memprioritaskan kesehatan mental. Sekitar 40 persen pernikahan berakhir dengan perceraian, dan sekitar 1 juta pasangan memutuskan tali hubungan setiap tahun, menurut sebuah studi tahun 2015 di Psychosomatic Medicine. 

1. Kurangnya cinta

Kita sering lupa mengatakan aku mencintaimu kepada pasangan kita setelah menikah! Kami menerima begitu saja dan perlahan kasih sayang yang pernah kami curahkan pada pasangan kami berkurang, dan ini adalah penyebab utama perceraian. Menurut sebuah studi tahun 2020 di Journal of Sex & Marital Therapy, dalam survei terhadap 2.371 perceraian, hampir setengahnya menyalahkan tak ada lagi rasa cinta dan keintiman. Menjadi tidak tersedia secara emosional adalah alasan yang sah untuk perceraian.

2. Kebutuhan berbeda di kamar tidur

Terkadang, seiring berjalannya waktu, kita memiliki kebutuhan berbeda di kamar tidur. Ada banyak pasangan yang menginginkan pernikahan terbuka, atau paling sering memiliki dorongan seks yang tidak cocok. Ketidakcocokan seksual dapat membuat jarak antara Anda dan pasangan.

3. Ketidaksetiaan

Selingkuh atau perselingkuhan adalah alasan yang sangat umum untuk perceraian. Ketika seseorang keluar dari pernikahan untuk memenuhi kebutuhannya (bisa jadi seksual atau emosional), itu adalah langkah menuju kehancuran pernikahan Anda. Memulihkan kepercayaan bukanlah lelucon. Menurut studi Psikologi Pasangan & Keluarga tahun 2013, sebagian besar orang yang bercerai mengatakan perselingkuhan merupakan faktor yang berkontribusi signifikan dalam keputusan mereka untuk berpisah.

4. Menghina pasangan Anda

Tidak ada pasangan yang sempurna dan kita semua tahu itu. Kita harus menerima mereka dengan kekurangan mereka juga. Namun, masalah muncul ketika kita mulai melihat pasangan kita sebagai seseorang di bawah kita. Itu adalah bendera merah utama. Tatapan mata, cibiran, ejekan, dan hinaan itu semuanya sangat merusak dan sering kali berujung pada perceraian.

5. Segala jenis pelecehan

Pelecehan fisik tentu saja tidak dapat diterima tetapi yang tidak disadari orang adalah bahwa pelecehan emosional juga tidak dapat ditoleransi. Kebutuhan akan kontrol, permintaan tetapi tidak ada pasokan dalam hal kebutuhan atau apa pun dalam hal ini, tidak bertanggung jawab, gaslighting, permainan menyalahkan, ledakan kemarahan, semuanya adalah cara pelecehan emosional. Mereka yang menyadari hal ini sudah mulai menindaklanjutinya dan mereka mengajukan gugatan cerai.

Pilihan Editor:Menilik Sebab Perceraian saat Rumah Tangga Sudah Terjalin Lebih dari 10 Tahun

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."