Orang dengan 5 Kondisi Ini Perlu Membatasi Konsumsi Jahe, Diabetes hingga GERD

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi jahe. Freepik.com

Ilustrasi jahe. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin sebagian dari kalian suka konsumsi jahe karena menambah rasa pada sushi gulung tuna pedas atau menjadi minuman penyemangat di pagi hari. Selain rasanya, jahe juga punya sederet manfaat kesehatan untuk tubuh mulai dari mengatasi masalah pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, hingga melawan peradangan.

“Jahe juga sangat baik untuk meningkatkan umur panjang karena mengandung senyawa yang dikenal sebagai gingerol dan shogaols, yang menciptakan efek antioksidan yang mengurangi kerusakan akibat radikal bebas di dalam tubuh,” Trista Best, ahli diet, seperti dikutip dari laman Well+Good, Minggu, 11 Juni 2023.

Meski menawarkan rasa hangat dan segar serta mengandung segudang manfaat, sejumlah orang diimbau membatasi konsumsi jahe, menurut Kyle Staller, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School, dan juru bicara untuk Asosiasi Gastroenterologi Amerika. Siapa saja mereka? Yuk, kita simak beberapa di antaranya.

1. Gangguan Darah

"Kekhawatiran yang paling penting adalah bagi mereka yang mengalami gangguan pendarahan, seperti hemofilia, di mana darah tidak membeku dengan baik, kata Dr. Staller. Sebab jahe memiliki sifat antikoagulan ringan, atau pengencer darah, yang berarti dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Selain itu, karena sifat antikoagulannya, siapa pun yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau aspirin, atau obat antiplatelet untuk kesehatan jantung, seperti clopidogrel, juga harus menghindari konsumsi.

“Menggabungkan jahe dengan obat-obatan ini berpotensi memperkuat efek dan dapat menyebabkan pendarahan atau memar yang berlebihan,” jelas Dr. Staller.

2. Penderita Diabetes

Jahe juga dapat menurunkan kadar gula darah, sehingga penderita diabetes harus memantau kadar glukosa darahnya dengan cermat jika mengonsumsinya dalam jumlah besar atau mengonsumsi suplemen jahe, menurut  Dr. Staller.

Meskipun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai rejimen suplemen apa pun — apakah memiliki potensi kontraindikasi atau tidak — mereka yang sedang mengonsumsi obat diabetes, seperti insulin atau obat antidiabetes oral, yang juga mengonsumsi jahe, harus berbicara dengan penyedia mereka tentang apakah dosis obat diabetes mereka harus disesuaikan.

Baca juga: Manfaat Jahe untuk Kulit dan Rambut

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."