Rutinitas Skincare ala Dian Sastro, Serum Retinol jadi Andalan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Dian Sastro/Foto: Instagram/Dian Sastro

Dian Sastro/Foto: Instagram/Dian Sastro

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris dan produser film, Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro membuka rahasia perawatan kulitnya, ternyata ibu dua anak ini sudah rajin pakai skincare sejak masih berusia 25 tahun. Saat itu, rangkaian skincare belum seperti saat ini, tetapi ia sudah memakai pelembab dan sunblock sebagai salah satu caranya merawat kulit. 

"Menurut pengalaman aku kalau kita ingin punya kulit sehat bercahaya setiap malam harus punya rutinitas self care termasuk skincare yang kita gunakan setiap malam, di muka setiap malam dan pagi, ini di-build dari disiplin kita sendiri, jadi if you want something beautiful jadikan rutinitas sehari-hari, enggak bisa instan," Dian Sastro di acara talkshow Start Now to #NeverStopGlowing di Jakarta, Kamis, 8 Juni 2023.

Sampai kini, di usianya yang telah menginjak 40-an, pemeran film Aruna dan Lidahnya ini masih terus mencari tahu bakan skincare apa yang cocok untuk kulit kita. Sampai ia pernah kulitnya mengalami alergi dan break out saat mencoba sebuah produk yang mengandung retinoid acid, yakni salah satu bahan aktif mencegah penuaan dini. 

"Jenis kulit aku sensitif, itu kenapa kalau ada masalah kulit cepat membekas, ternyata salah satu penyebab yang bikin kulit kita lebih sensitif karena kondisinya kering. Semakin kering ternyata jadi lebih cepat membekas kalau ada jerawat, kalau maun bekasnya ilang harus lembap lagi," ungkap Dian. 

Belajar dari pengalamannya mencari skincare yang cocok, sekarang rutinitas skincare Dian ditambah dengan perawatan kulit yang mengandung retinol. "Aku pakai sehari dua kali, pagi dan mau tidur, dan pas malam hari ini aku pakainya lebih banyak agar pagi hari bangun masih terasa lembabnya," ujarnya. 

Selain menjalani rutinitas skincare, tak lupa Dian juga merawatnya dari dalam yakni menjaga hidrasi kulit dengan banyak minum air putih. Kulit hanya bisa lembap kalau kita menjaga asupan airnya agar jangan sampai dehidrasi. "Sebab aku merasakan kalau lagi malas minum air putih efek ke kulit juga akan berbeda, jadi mengering," ujarnya.  Tak hanya asupan air putih, Dian juga menjaga dengan pola makan yakni mengurang gluten dari tepung terigu. 

Dian Sastrowardoyo mencoba fasilitas skin check di Pond's Miracle Lab. (dok. Pond's)

Teknologi Retinol-C minim risiko iritasi

Memahami betapa pentingnya kulit bercahaya bagi perempuan, Essy Prita Cinta selaku Product Group Manager Pond’s menjelaskan, pihaknya percaya bahwa untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya di usia 30-an, perawatan kulit yang rutin harus dimulai dari usia 25 tahun untuk investasi jangka panjang. 

Melalui kampanye Start Now to #NeverStopGlowing, Pond’s mendukung perempuan Indonesia memulai langkah sejak dini dalam mencapai kesuksesan termasuk dalam penampilan kulit, mengingat bahwa keberhasilan tidak bisa dicapai dalam semalam.

Dalam upaya menyediakan solusi yang lebih baik bagi konsumen, Pond’s Skin Institute mengembangkan teknologi Retinol-C yang minim risiko iritasi. Setelah melakukan penelitian yang berkesinambungan selama lebih dari 20 tahun, Pond's Skin Institute berhasil menemukan bahan aktif anti-aging yang teruji klinis, sama efektifnya dengan Retinol namun lebih lembut dan stabil.

"Kami mempunyai komitmen untuk mendukung perempuan Indonesia menunjukan kelembutan yang cantik, kuat serta sangat berharga yang dimulai dari pancaran kulit sehat yang bersinar. Sejalan dengan komitmen tersebut, Pond’s Age Miracle Lab, bertujuan membantu perempuan Indonesia menemukan pancaran diri mereka melalui perawatan kulit dan edukasi tentang penuaan dini, sehingga mereka dapat tampil muda bercahaya," pungkas Essy. 

Pilihan Editor: Insecure dengan Bintik Hitam, Simak Tips Perawatan Kulit ala Dian Sastro

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."