5 Tips Perawatan Kulit saat Musim Panas, Gunakan Sunscreen dan Gel Lidah Buaya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi lidah buaya untuk kecantikan. Stylesamba.com

Ilustrasi lidah buaya untuk kecantikan. Stylesamba.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaMusim panas adalah tentang berjemur di bawah sinar matahari yang hangat dan bersenang-senang bersama teman dan keluarga. Musim panas memberi kita segala sesuatu yang menyenangkan untuk bermain-main, tetapi juga memberi dampak pada kulit. Paparan sinar matahari yang berbahaya dapat menyebabkan noda kecokelatan pada kulit. 

Jadi, yang terbaik adalah mengambil tindakan pencegahan untuk mencegahnya. Setiap musim membutuhkan rutinitas perawatan kulit yang disesuaikan dan perawatan kulit musim panas mencakup pencegahan penyamakan. Selain itu, terlalu banyak paparan sinar matahari dapat menyebabkan penuaan kulit dengan cepat dan sinar matahari yang berbahaya tidak baik untuk kesehatan kulit Anda dalam jangka panjang.

Berikut tips perawatan kulit saat musim panas: 

1. Oleskan sunscreen

Sunscreen harus dimiliki karena melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB matahari. Selama musim panas, gunakan tabir surya dalam jumlah banyak pada semua area tubuh Anda yang terbuka seperti wajah, leher, tangan, dan kaki. Ikuti metode pengaplikasian tabir surya dua jari yang memastikan Anda menggunakan jumlah tabir surya yang tepat pada kulit Anda. Selain itu, membawa tabir surya atau semprotan tabir surya adalah pilihan yang bagus untuk terus mengoleskan kembali tabir surya Anda setelah 2-3 jam. Pastikan untuk mengoleskan tabir surya 20 menit sebelum Anda keluar di bawah sinar matahari.

2. Gunakan gel lidah buaya

Lidah buaya adalah agen pendingin yang bagus untuk musim panas. Ini tidak hanya menenangkan sengatan matahari tetapi juga membantu cegah efeknya. Simpan satu wadah gel lidah buaya di lemari es dan gunakan gel dingin setelah hari yang panjang dan panas. Oleskan sedikit gel pada wajah, leher, tangan, dan bagian yang membutuhkan. Diamkan selama 15 menit dan bersihkan dengan kain lembab. Kulit Anda akan langsung terasa lembut dan kenyal dan dengan beberapa penggunaan, tanlines Anda akan memudar.

3. Eksfoliasi 

Salah satu cara utama untuk mencegah tanning adalah dengan eksfoliasi. Pengelupasan memastikan kulit Anda terbebas dari semua sel kulit mati dan pori-pori tidak tersumbat. Siapkan scrub buatan sendiri menggunakan yogurt dan bubur tomat dan kelupas kulit Anda dengan lembut dua kali seminggu. Tomat mengandung vitamin C dan yogurt kaya akan asam laktat yang efektif membantu menghilangkan sinar matahari. Anda juga dapat memilih, pengelupasan kimiawi seperti AHA dan BHA untuk menghilangkan warna cokelat. Pastikan untuk melakukan uji oles pada kulit Anda sebelum menggunakan pengelupasan kimiawi.

4. Pakai bahan natural 

Anda cukup menggunakan bahan-bahan dapur dan membuat paket penghilang kulit cokelat untuk Anda sendiri. Campurkan satu sendok makan yogurt dengan satu sendok makan tepung gram, satu sendok teh bubuk cendana, dan sejumput kunyit. Jika Anda memiliki kulit kering, Anda bisa menambahkan susu mentah atau madu. Gunakan pasta ini ke seluruh wajah dan tubuh Anda dan biarkan mengering. Bilas dengan air dingin dan lanjutkan dengan losion ringan. Semua bahan ini memiliki sifat pencerah alami yang membantu mencegah dan menghilangkan tan. 

5. Lindungi kulit Anda

Kenakan pakaian lengan penuh untuk mencegah paparan sinar matahari. Bawa pelindung seperti topi atau bandana saat Anda berada di bawah sinar matahari. Selain itu, mengenakan pakaian katun yang longgar bisa sangat menenangkan saat panas terik. 

Jadi, jangan tanning merebut semua kesenangan musim panas Anda. Lakukan tips di atas ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda dan nikmati musim panas dengan gembira.

Pilihan Editor:  Tips Perawatan Kulit ala Aurelie Moeremans, Pakai Skincare yang Mengandung Antioksidan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."