Indeks UV Hari Ini Diprediksi Meningkat, Cegah dengan Sunscreen SPF Minimal 30

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa yang menyebabkan Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.

BMKG juga mencatat wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi wilayah di Indonesia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada 17 April 2023, yakni 37,2 derajat Celcius.

Indeks UV di Indonesia pada Rabu, 26 April  juga diprediksi akan mencapai tingkat risiko bahaya tinggi hingga ekstrim.

Dokter kulit Dr Arini Widodo, SpKK merekomendasikan penggunaan tabir surya atau sunscreen dengan Sun Protection Factor (SPF) minimal 30, untuk melindungi kulit karena indeks ultraviolet (UV) di Indonesia tinggi.

“Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, pastikan berulang kali, terutama jika Anda berkeringat atau berenang, sesuai petunjuk,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini saat dihubungi. oleh ANTARA, Selasa.

Dijelaskan, tarif SPF mengacu pada tingkat perlindungan yang diberikan. SPF 30 memberikan perlindungan 97 persen dari sinar UVB, sedangkan SPF 50 melindungi 98 persen, dan SPF 100 melindungi 99 persen.

Arini juga mengingatkan untuk memilih produk yang tahan air dan memberikan jangkauan spektrum yang lebih luas. Artinya, tidak hanya melindungi kulit dari sinar UVB, tapi juga UVA.

Gunakan tabir surya secukupnya. Kebanyakan orang dewasa biasanya membutuhkan sekitar satu ons untuk menutupi seluruh tubuh. Oleskan tabir surya ke seluruh area kulit yang dapat terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, telinga, kaki bagian atas, dan telapak kaki.

Lalu, oleskan tabir surya setiap dua jam sekali atau sesegera mungkin setelah berenang atau berkeringat.

“Orang yang terkena sengatan matahari biasanya tidak menggunakan tabir surya dalam jumlah yang cukup, tidak mengaplikasikannya kembali setelah terpapar sinar matahari, atau menggunakan produk kadaluarsa,” tambah Arini.

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), penggunaan tabir surya sangat penting. Karena jika tidak, paparan sinar UVA dan UVB dapat merusak DNA pada sel kulit, menghasilkan cacat genetik, sehingga menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini.

“Radiasi UV terbukti bersifat karsinogen pada manusia, menyebabkan karsinoma sel basal (KSB) dan karsinoma sel skuamosa (SCC). Kanker jenis ini sering muncul di area kulit yang terpapar sinar matahari,” ujarnya.

Selain menggunakan tabir surya, Arini juga menyarankan untuk meminimalkan waktu di luar ruangan saat indeks UV berada pada puncaknya, yaitu sekitar pukul 10 pagi hingga 4 sore.

"Kalau mau berjemur untuk vitamin D, sebaiknya jam 9 (pagi). Jam 10 pagi sampai jam 3 sore tidak disarankan," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, mencari tempat berteduh sebanyak-banyaknya. Perlu diketahui juga bahwa sinar matahari dapat memantulkan permukaan reflektif dan dapat mencapai kulit meskipun berada di bawah payung atau pohon.

” Pakai juga topi bertepi lebar yang melindungi kepala, wajah, telinga, dan leher. dan leher. Pakai juga kacamata hitam pelindung UV,” tambah Arini.

Selain itu, untuk melindungi bibir, Arini menyarankan untuk mengaplikasikan lip balm dengan SPF minimal 15.

Pilihan Editor: 5 Hal yang Perlu Diketahui Jika Anda Memiliki Melasma, Hindari Pemicu dan Pakai Sunscreen

WIDYA FITRIANINGSIH 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."