8 Pola Makan untuk Penderita Endometriosis, Rendah Gula hingga Tinggi Omega-3

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood

Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi penderita endometriosis, jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim, pentingnya menjaga pola makan untuk meredakan gejala endometriosis seperti nyeri. Salah satu yang disarankan pakar kesehatan adalah pola makan rendah gula dan prostaglandin.

Seperti kita ketahui makanan tinggi gula bisa memicu peradangan atau inflamasi yang bisa memperparah gejala endometriosis. Sementara itu, jika prostaglandin dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan rahim (dan jaringan seperti endometrium) berkontraksi, yang menyebabkan rasa sakit dan kram. Contohn makanan kaya prostaglandin adalah beberapa produk hewani, seperti daging merah. Bukan cuma itu, simak kiat pola makan lainnya untuk meredakan gejala endometriosis.

Berikut pola makan penderita endometriosis yang perlu diketahui.

1. Batasi gula tambahan dan makanan ultra-proses karena bisa memicu peradangan.

2. Padukan karbohidrat dengan protein, lemak sehat, dan serat untuk meminimalkan potensi lonjakan gula darah. Ketiganya membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.

3. Tingkatkan asupan mikronutrien dengan mengonsumsi beragam buah dan sayuran. Mikronutrien adalah kunci untuk banyak proses metabolisme dan sangat penting untuk menjaga fungsi sel yang sehat. Selain itu, buah-buahan dan sayuran mengandung antioksidan yang memiliki efek anti-inflamasi dan bermanfaat bagi mikrobioma pada usus.

4. Tambahkan lebih banyak asam lemak omega-3 dan kurangi asupan asam lemak omega-6. Omega-3 bersifat anti-inflamasi, sedangkan omega-6 dapat memicu peradangan. Di Amerika Serikat, banyak orang mengonsumsi lebih banyak omega-6 daripada omega-3. Membalikkan rasio ini dapat membantu mengatasi endometriosis.

5. Konsumsi makanan yang kaya vitamin D. Sebab kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko endometriosis serta peningkatan keparahan gejala.

6. Tingkatkan asupan serat. Serat makanan telah terbukti mengurangi sirkulasi estrogen, yang dapat membantu mengatasi endometriosis.

7. Kurangi konsumsi daging merah dan produk susu. Daging merah dapat meningkatkan inflamasi dan meningkatkan kadar estrogen. Dan asam palmitat dari produk susu dan daging juga dapat meningkatkan estrogen, yang dapat mendorong perkembangan endometriosis.

8. Berfokus pada menstabilkan gula darah dan mengonsumsi makanan anti-inflamasi memiliki manfaat yang lebih dari sekadar meredakan gejala endometriosis. 

Dan, jangan lupa, berjalan-jalan sebentar setelah makan. Berolahraga setelah makan membantu meredam lonjakan gula darah setelah makan.

Maka dari itu, pola makan untuk penderita endometriosis berfokus pada menjaga kadar gula darah lebih stabil melalui diet rendah karbohidrat, tinggi asam lemak omega-3, dan kaya serat. Sebab endometriosis adalah kondisi peradangan yang dapat diperburuk oleh gula darah tinggi, atau bahkan perubahan gula darah.

Pilihan Editor: Brawijaya Hospital Antasari Buka Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu

WIDYA FITRIANINGSIH | MIND BODY GREEN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."