Tak Sekadar Cari Harga Murah, Ini Kelebihan Belanja Pakaian Thrifting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti yang diketahui bersama, polemik thrifting atau pakaian bekas impor mencuat lagi. Kondisi itu dipicu oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang memusnahkan 730 bal pakaian, sepatu, dan tas impor bekas di Pekanbaru, Riau, 17 Maret 2023.

Padahal, saat ini di kalangan anak muda ramai dengan istilah thrifting atau baju thrift. Baju thrift adalah pakaian bekas dari berbagai macam brand sampai baju yang bernuansa vintage yang diimpor dari luar negeri dan memiliki kualitas seperti baju yang ada di departement store atau butik. 

Apakah pakaian thrifting identik dengan harga yang lebih terjangkau atau murah saja? Fashion Designer Lisa Fitria mengatakan jika fenomena thrifting tidak sekadar urusan mencari baju murah. "Kalau menurut saya pribadi  sebenarnya ini kan soal ciri khas dan gaya seseorang seperti apa, ya. Misal pengalaman anak saya yang punya hobi beli baju thrifting untuk busana upcycle dan reworked fashion," ucapnya saat dihubungi via pesan instan, Minggu, 19 Maret 2023. 

Menurut Lisa, tren fashion anak zaman sekarang menyukai yang unik dan artistik. "Jadi dia reworked dengan model yang diinginkan sesuai seleranya. Justru dia enggak tertarik baju-baju mal dengan merek yang sudah mainstream. Dia juga kasih tahu aku akun-akun Instagram yang menjual baju-baju reworked. Kan modelnya terbatas, artistik, dan harganya termasuk mahal juga karena eksklusif," imbuh Lisa. 

Lantas, bagaimana kekhawatiran kalau thrifting akan menggerus industri pasar dan brand lokal? Bagi Lisa hal itu soal pilihan, baju lokal yang harganya terjangkau juga banyak apalagi kalau belanja di TikTok Live. "Aku pernah juga beli piyama one set yang harganya sangat terjangkau, bahannya juga not bad," imbuhnya. 

"Kembali lagi ke pilihan gaya. Tidak semua orang beli barang murah dengan belanja baju thrift. Nah bagi yang mungkin secara keuangan minim dan ingin pakai baju branded bisa beli thrifting,"  ucapnya. 

Terpenting, saran Lisa ialah bagaimana menguatkan ke edukasi pada masyarakat soal kebijakan pelarangan pakaiam impor ilegal. "Bikin aturan yang baku pakaian impor bekas seperti yang memenuhi syarat apa saja yang bisa masuk. Misalnya harus washing lebih dulu sehingga dijual dalam keadaan benar-benar bersih," pungkasnya. 

Pilihan Editor:  Suara Para Penggemar Belanja Thrifting, Tetap Belanja Baju Brand Lokal

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."