Fat Shaming dari Pasangan, Berikut Dampak Buruk dan Cara Mengatasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaDi lingkungan sekitar kita, tidak jarang orang membuat lelucon tentang berat badan orang lain, atau mengomentari berat badan dan kebiasaan makannya yang di atas rata-rata. Tahukah kamu, itu adalah contoh dari fat shaming, yakni bentuk perundungan yang menjelek-jelekan, mengkritik atau mengomentari bentuk tubuh seseorang.

Fat shaming dapat memengaruhi semua jenis hubungan, termasuk hubungan asmara. Disadari atau tidak, dampak buruk fat shaming dari pasangan dapat menganggu kepercayaan diri, berkontribusi pada citra tubuh yang buruk, dan penambahan berat badan seperti yang dicatat dalam sebuah penelitian di jurnal Obesity.

“Perilaku apa pun yang melibatkan ejekan atau kritik seseorang sehingga membuat mereka merasa malu, tidak aman, atau tidak mampu karena berat badannya adalah tindakan yang memalukan,” kata Elizabeth Fedrick, psikolog sekaligus,pemilik Evolve Counseling & Behavioral Health Services di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Well+Good, pada 12 Maret 2023.

“Pada intinya, fat shaming adalah tentang menciptakan rasa tidak aman bagi orang lain karena kamu tidak menyukai penampilan mereka.”

Dampak Buruk Fat Shaming dari Pasangan 

Apakah fast shaming terjadi sekali atau berulang kali, di depan umum atau secara pribadi? Intinya, apa pun yang bersifat memalukan dapat dianggap sebagai bentuk pelecehan emosional terutama ketika melibatkan serangan verbal, hinaan, ejekan, penolakan, gaslighting, dan perilaku non-fisik lainnya yang dimaksudkan untuk mengendalikan, isolasi, atau menakuti pasangan kamu, jelas Akua K. Boateng, psikoterapis berlisensi di Philadelphia.

Dr. Fedrick juga mengamini pendapat Boateng bahwa segala jenis perilaku yang menyebabkan sakit hati, malu, atau ketidaknyamanan emosional pada orang lain adalah bentuk pelecehan emosional. 

Fat shaming oleh pasangan sangat menyakitkan karena kita cenderung menganggap hubungan intim kita sebagai tempat yang aman.  Alasan lain adalah bahwa kita ingin pasangan kita menganggap kami menarik dan layak, menurut Dr. Fedrick. 

Saat pasangan menggunakan bahasa yang mengejek atau merendahkan, kita mungkin mempertanyakan apakah mereka benar-benar mencintai, menghargai, atau menginginkan kita.

Baca juga: Selena Gomez Buka-bukaan Soal Body Shaming dan Berat Badan: Saya Bukan Model

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."