Obesitas pada Anak: Penyebab, Gejala, Dampak, dan Cara Mencegahnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Bayi Obesitas

Bayi Obesitas

IKLAN

Gejala Obesitas pada Anak

Menurut Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Winra Pratita, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, gejala klinis obesitas pada anak sebagai berikut:

1. Wajah membulat

2. Pipi tembem

3. Dagu rangkap

4. Di bagian leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher)

5. Dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi)

6. Perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat

7. Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat

8. Gerakan panggul terbatas

9. Pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil

Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya, diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh.

Cara Mengukur Gejala Obesitas pada Anak

Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, salah satu cara mengukur gejala obesitas pada anak adalah dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI).

Rumusnya adalah berat badan dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Anak dapat dikatakan kelebihan berat badan jika IMT lebih dari 22,9, dan dikatakan obesitas I jika IMT berada di angka 25-29,9 dan obesitas II jika IMT lebih dari 30. 

Baca juga: Bumbu Penyedap Rasa Bikin Obesitas? Ini Penjelasan Dokter

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."