Bolehkah Menggosok Wajah saat Aplikasikan Skincare? Ini Jawaban Dokter Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi remaja membersihkan wajah. Freepik.com/Kamran Aydinov

Ilustrasi remaja membersihkan wajah. Freepik.com/Kamran Aydinov

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masih bingung soal boleh atau tidak menggosok wajah saat mengaplikasikan produk perawatan kulit atau skincare? Mari kita belajar bersama di sini. Menurut Mariano Busso, dokter kulit bersertifikat di Miami, Amerika Serikat, tidak masalah menggosok wajah asalkan dilakukan dengan lembut menggunakan ujung jari.

"Menggosok produk pada kulit wajah biasanya dianjurkan," kata dokter Busso. "Kekuatan yang diterapkan pada kulit dalam gerakan menggosok rutin tidak akan merusak serat kolagen atau elastin [dan menyebabkan peningkatan kerutan]," tambahnya.

Selaras dengan Busso, Jennifer Gordon, dokter kulit bersertifikat di Austin, Texas, juga mengatakan tidak masalah dengan menggosok wajah.

"Saya tidak memiliki aturan keras dan cepat tentang menggosok versus menepuk. Menggosok dengan lembut tidak buruk untuk kulit, malah berpotensi membantu aliran limfatik," kata Dr. Gordon.

Menggosok wajah juga dapat meningkatkan sirkulasi yang lebih sehat. Hal yang ‌baik‌ untuk kulit.

Perlu diingat, menggosok wajah dengan lembut adalah gerakan melingkar ringan yang dilakukan dengan ujung jari kamu, berbeda dengan mendorong kulit wajah bolak-balik dengan kuat. Jika kamu menggosok wajah terlalu keras juga bisa mengiritasi kulit, kata Anna Guanche, dokter kulit bersertifikat di Bella Skin Institute di Calabasas, California.

Menggosok wajah dengan lembut sebenarnya dapat membantu produk skincare menembus kulit lebih dalam, sehingga seefektif mungkin. American Academy of Dermatology (AAD) secara khusus merekomendasikan menggosok tabir surya secara menyeluruh, misalnya. Pijatan lembut juga telah terbukti memperkuat efek krim anti-penuaan, menurut penelitian Maret 2017 di ‌PLOS One‌.

Cara Mengaplikasikan Produk Skincare di Wajah

Metode aplikasi produk skincare yang direkomendasikan oleh banyak dokter kulit adalah menepuk dan menggosok. Untuk sebagian besar produk, kamu harus mengoleskan produk dengan lembut menggunakan ujung jari Anda, menggunakan sapuan ke atas, pada wajah dan leher, jelas Dr. Guanche.

Hindari mengaplikasikan produk dengan telapak tangan Anda. Mengapa? Karena bila produk dioleskan dengan telapak tangan, sebagian besar produk akan tetap berada di tangan dan bukan di wajah, sehingga mengurangi kemanjurannya, imbau Dr. Busso.

Dr. Gordon mengatakan tabir surya atau pelembap boleh diaplikasikan dengan cara menggosok wajah. Tapi hal itu sangat tidak disarankan kala memakai krima mata dan eksfoliator.

Kulit di sekitar mata tipis dan halus, sehingga tidak akan merespons dengan baik saat digosok. "Melakukannya lebih cenderung menghasilkan air mata mikro dan meningkatkan iritasi," kata Dr. Busso.

Jadi saat kamu memakai krim mata atau serum, tahan keinginan untuk mendorong, menarik, atau menarik kulit. "Oleskan dengan lembut dengan menepuknya dengan bantalan jari keempat," kata Dr. Guanche.

Sementara itu, eksfoliator dirancang untuk sedikit aktif pada kulit untuk menghilangkan lapisan-lapisan kulit mati itu.Jadi yang terbaik adalah menerapkannya menggunakan gerakan melingkar yang ringan dengan ujung jari. "Menggosok eksfoliator dapat meningkatkan iritasi," kata Dr. Busso.

Kesimpulannya, menggosok wajah saat memakai produk skincare tidak akan merusak kulit, dan dalam banyak kasus, itu justru dapat meningkatkan penyerapan dan membuat produk bekerja lebih efektif. Kuncinya adalah menggosok lembut dengan ujung jari, bukan menarik kulit atau menggesernya dengan telapak tangan. "Tolong digosok dengan kelembutan," Dr. Guanche berpesan.

Baca juga: Simak Takaran Pemakaian Skincare yang Benar, dari Retinol, AHA, hingga Niacinamide

LIVESTRONG

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."