Cara Meningkatkan Kolagen saat Kamu Berusia 30-an

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kulit wajah/Foto: Freepik

Ilustrasi kulit wajah/Foto: Freepik

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat kamu berusia 30-an, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam perawatan kulit yaitu produksi kolagen. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen menurun. Maka dari itu, perlu dicermati cara meningkatkan kolagen lewat gaya hidup dan produk yang tepat.

Kolagen adalah protein struktural yang membuat kulit kencang dan awet muda. Dengan penurunan produksinya, muncul kendur, garis halus, dan hilangnya kekenyalan. 

Faktanya, pada usia akhir 20-an, produksi kolagen kamu akan mulai menurun dengan laju sekitar 1% setiap tahun untuk setiap tahun sesudahnya. Inilah sebabnya kebanyakan orang mulai memperhatikan tanda-tanda penuaan dini di usia 30-an, dan mengapa banyak orang biasanya mulai berfokus pada pencegahan penuaan sekitar usia ini.

Berikut cara meningkatkan kolagen yang perlu kamu ketahui.

1. Rutin Facial

Facial salah satu cara paling efektif untuk merawat kulit sekaligus meningkatkan produksi kolagen. Lebih baik dilakukan oleh profesional untuk hasil maksimal. Sebab mereka memiliki alat yang lengkap dan mengetahui produk yang tepat untuk kulit wajah kamu. 

Menurut ahli kecantikan selebriti dan perawat dermatologis, Natalie Aguilar di episode Clean Beauty School-nya, (penting untuk membangun) hubungan dengan terapis.

Beberapa yang terbaik untuk diperhatikan untuk produksi kolagen adalah facial LED, facial microcurrent, facial PRP, dan chemical peeling (terutama yang mengandung asam glikolat).

Tapi kembali lagi, jenis facial tersebut tergantung kondisi kulit kamu. Jadi, konsultasikan dengan ahli perawatan kulit terlebih dahulu.

Untuk frekuensi, kembali juga ke kebutuhan kulit wajah. Ada yang melakukan facial tiga bulan sekali, satu bulan sekali, atau dua kali dalam setahun.

2. Gaya Hidup Sehat

Facial memang salah satu perawatan kulit yang mendorong produksi kolagen, tetapi itu akan sia-sia jika tidak didukung gaya hidup sehat. Beberapa hal utama yang dapat menguras kolagen (dan agak agresif) adalah kurang tidur, stres berkepanjangan dan kronis, serta pilihan pola makan.

Jika kamu kurang tidur dan stres, keduanya dapat memicu masuknya hormon stres kortisol. Kortisol mendatangkan malapetaka pada tubuh dan langsung merusak kolagen di kulit. Jadi, kamu perlu memprioritaskan waktu istirahat yang cukup dan menemukan praktik manajemen stres yang sesuai untuk kamu.

Untuk pemenuhan gizi, pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat yang penuh dengan asam amino dan antioksidan. Dan untuk mempercepat produksi kolagen, kamu dapat mempertimbangkan suplemen kolagen, yang dapat membantu tubuh kamu membuat lebih banyak kolagen secara alami.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen kolagen meningkatkan hidrasi dan kepadatan kulit serta mengurangi garis-garis halus. Cobalah mencari bubuk kolagen yang mengandung bahan tambahan seperti antioksidan, seperti vitamin C dan E untuk dukungan ekstra.

3. Produk Perawatan Topikal 

Produk perawatan kulit topikal juga berperan besar dalam produksi dan pelestarian kolagen. Hal terpenting yang dapat kamu lakukan adalah memakai tabir surya secara teratur untuk melindungi kolagen dari kerusakan sinar ultraviolet (UV.) Ini adalah penyebab utama penuaan kulit—menyebabkan sekitar 80% kerusakan kulit.

Pastikan juga kamu menggunakan bahan topikal yang terbukti meningkatkan produksi kolagen seperti vitamin C, retinol, peptida, dan AHA.

Vitamin C sangat penting untuk proses sintesis kolagen ditambah sebagai antioksidan dapat melindungi lapisan kolagen dari radikal bebas. Retinol bekerja dengan reseptor retinoid kulit untuk mengatur produksi kolagen dari waktu ke waktu.

Sementara, asam glikolat telah terbukti memacu kolagen dengan melibatkan respons luka kulit. Ada lebih sedikit penelitian tentang peptida, tetapi semakin banyak bukti menunjukkan bahwa beberapa pilihan tertentu juga dapat mendorong produksi kolagen di kulit.

Gunakan produk dengan kandungan di atas secara moderat, jangan berlebihan. Jika kamu menggunakannya pada konsentrasi yang membanjiri kulit, malah akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada lapisan kolagen daripada membantu.

Misalnya, bila kamu menemukan bahwa 20% vitamin C membuat kulit memerah atau teriritasi, lebih baik kamu mencari persentase yang lebih rendah atau versi yang lebih ringan. Retinol, juga, terkenal sulit untuk ditangani oleh orang-orang. Tetap gunakan versi enkapsulasi, atau gunakan hanya beberapa kali seminggu.

Kesimpulannya, penurunan produksi kolagen pasti terjadi seiring pertambahan usia. Tetapi ada sederet cara meningkatkan kolagen yang bisa dilakukan. 

Baca juga: 6 Alasan Pentingnya Suplemen Kolagen untuk Kecantikan dan Kesehatan

MIND BODY GREEN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."