Buku Memoar Pangeran Harry jadi Buku Terlaris di Inggris, Banyak Cerita Terungkap

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Buku Pangeran Harry Inggris

Buku Pangeran Harry Inggris "Spare" terlihat di toko buku, sebelum tanggal rilis resminya, di Barcelona, Spanyol 5 Januari 2023.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memoar Pangeran Harry "Spare" telah menjadi buku non-fiksi dengan penjualan tercepat di Inggris, kata penerbit buku Penguin Random House pada Selasa (10/1) waktu setempat.

Menurut penerbit itu, sejauh ini buku Spare telah terjual 400.000 eksemplar dalam format hardback, ebook, dan audio. Catatan ini didasarkan pada penjualan di Inggris.

"Kami selalu tahu buku ini akan 'terbang' tetapi rupanya melebihi ekspektasi yang kami harapkan," kata Managing Director Transworld Penguin Random House Larry Finlay dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters yang disiarkan Selasa (10/1) waktu setempat.

"Sejauh ini yang kami tahu, satu-satunya buku yang terjual lebih banyak di hari pertama adalah Harry (Potter)," imbuh penerbit itu.

Buku Spare secara resmi dijual pada Selasa, 10 Januari 2023. Sebelumnya pada Kamis (5/1) lalu, buku dalam edisi bahasa Spanyolnya secara tidak sengaja dijual lebih awal dari yang direncanakan.

Buku tersebut telah menarik perhatian di seluruh dunia karena mengungkap tuduhan Harry tentang ayahnya, Raja Charles; ibu tirinya, Camilla; dan kakak laki-lakinya, Pangeran William.

Buku memoar yang ditulis Pangeran Harry, "Spare", secara resmi dijual pada Selasa setelah kontroversi yang mencuat dalam beberapa hari terakhir mulai dari sesi wawancara televisi mengenai buku tersebut hingga isi buku yang bocor sebelum resmi terbit.

Buku "Spare" telah menarik perhatian di seluruh dunia yang mengungkap tentang perjuangan pribadi Harry dan tuduhannya terhadap anggota kerajaan Inggris termasuk ayahnya, Raja Charles; ibu tirinya, Camilla; serta kakak laki-lakinya, Pangeran William.

"Saya suka dia, saya suka keluarga kerajaan," kata Caroline Lennon, seorang pembeli buku "Spare", mengutip laporan Reuters yang disiarkan Selasa, 11 Januari 2022. 

Lennon merupakan seorang pembeli pertama satu-satunya yang menunggu toko buku Waterstone London, Inggris, dibuka untuk membeli buku "Spare". Ketika hendak dipotret oleh pewarta foto, perempuan itu mengatakan dirinya akan segera membaca buku tersebut.

Meskipun tidak ada antrean, Waterstone mengatakan bahwa pihaknya mencatat banyaknya pra-pesan buku memoar itu. Buku "Spare" saat ini menduduki peringkat sebagai buku terlaris di situs web Amazon di Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Kanada.

"Saya tahu mungkin beberapa hal yang dia katakan telah membuat orang lain salah paham. Dan saya tahu, pasti, ada banyak orang yang beranggapan bahwa dia tidak seharusnya mengatakan hal-hal yang dia katakan, tetapi saya yakin Harry harus diberi kesempatan untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan," kata Lai Jiang, seorang pembeli lain yang membeli buku tersebut di Singapura.

Buku "Spare" diterbitkan oleh Penguin Random House. Buku ini merupakan persembahan terbaru dari Harry dan istrinya, Meghan Markle, setelah mereka mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada 2020. Kisah keduanya itu juga diabadikan dalam bentuk dokumenter yang tayang di Netflix bulan lalu. Sementara itu, pihak keluarga kerajaan belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai buku yang ditulis Harry.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu lalu, kutipan dari buku "Spare" bocor dan versi dalam bahasa Spanyolnya juga dijual di toko buku di Spanyol sebelum waktu penerbitan resmi yang ditetapkan.

Dalam memoar itu, Harry berbicara tentang kesedihannya dan tumbuh dewasa setelah kematian ibunya, Putri Diana, ketika dia baru berusia 12 tahun. Buku juga mengungkapkan bagaimana Harry yang pernah mengonsumsi obat-obatan terlarang hingga kisah lainnya.

Baca: 8 Hal yang Dikisahkan Pangeran Harry di Buku Spare, Bunuh 25 Orang Hingga Ibu Tiri

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."