Pentingnya Pelatihan Tenaga Kesehatan dan Kader untuk Atasi Stunting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Bidan/1000 Days Fund

Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Bidan/1000 Days Fund

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Indonesia masih terus berusaha untuk mengejar target 0 stunting. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada bidan. Organisasi yang fokus di bidang kesehatan ibu dan anak, 1000 Days Fund/Yayasan Seribu Cita Bangsa, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan pelatihan intensif pencegahan stunting kepada 2,5 ribu bidan.

Pelatihan dimulai pada awal November dan berakhir pada akhir Desember di empat provinsi darurat stunting, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pelatihan ini juga tercatat sebagai pelatihan bidan terbesar di Indonesia.

“Solusi paling efektif, efisien, dan terukur untuk mengurangi dan mencegah stunting adalah dengan melatih tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Ini adalah strategi yang dilakukan setiap negara G20— yakni berinvestasi dalam sistem dan pengembangan kapasitas tenaga kesehatan,” disampaikan Zack Petersen, Managing Advisor 1000 Days Fund dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 27 Desember 2022.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita. Salah satu penyebabnya adalah kurang kecukupan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting menyebabkan anak kehilangan 6-11 poin IQ dan kesehatan organ kurang optimal sehingga ia menjadi kurang cerdas dan mudah sakit. Stunting yang terjadi pada masa kanak-kanak, akan berdampak pada tumbuh kembangnya dan masa depan anak. 

Upaya penurunan angka stunting merupakan salah satu visi besar Presiden Joko Widodo. Dengan ditargetkan angka stunting nasional turun hingga 14,4 persen pada 2024. Selama 2014 hingga 2021, angka stunting turun sejumlah 12,6 persen, yaitu dari 37 persen menjadi 24,4 persen. Target inilah yang menjadi visi besar 1000 Days Fund dan BKKBN.

Dengan sistem pelatihan berjenjang, 2,5 ribu bidan yang telah mengikuti pelatihan akan diwajibkan untuk melakukan sosialisasi pada tim bidan Program Keluarga Harapan (PKH) dan kader Posyandu di wilayah tugasnya. Sehingga nantinya edukasi pencegahan stunting akan diterima setidaknya oleh 7,5 ribu bidan PKH & kader dan estimasi 150.000 orang tua di 2.500 desa/kelurahan di seluruh Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Optimis Penurunan Angka Stunting 2023

Sepanjang program, bidan desa yang mengikuti pelatihan telah mendistribusikan lebih dari 40 ribu Poster Penting (Peduli Stunting), diantaranya di 3.800 di faskes dan 40.000 di level rumah tangga. Hal ini berarti lebih dari seperempat juta anak akan diberikan pemeriksaan malnutrisi di rumah oleh para bidan dan kader. Adapun pengecekan penempelan dilakukan secara digital oleh 1000 Days Fund dengan memantau data barcode pada Poster Penting berdasarkan data scanning yang dikirim oleh para bidan. Hal ini juga dapat memantau lokus-lokus stunting di empat provinsi.

“Tenaga kesehatan yang terlatih dan percaya diri akan menyelamatkan nyawa dari generasi ke generasi. Tidak ada investasi lain yang bisa membuahkan hasil yang lebih baik daripada ini. Melihat BKKBN juga bergerak di arah strategi yang sama, yaitu berinvestasi pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, menjadikan program kami sandingan yang tepat bagi upaya mereka dalam mengatasi stunting,” lanjut Zack.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan stunting memiliki efek jangka panjang pada kualitas kesehatan generasi penerus Indonesia. Jika Indonesia mengharapkan generasi emas Indonesia pada 2045, pencegahan stunting harus lebih masif dilakukan dan wujudkan penurunan angka stunting secara bertahap hingga 2024. “BKKBN bekerja sama dengan 1000 Days Fund karena program mereka yang efektif dan efisien dalam intervensi penurunan angka stunting dan edukasi pencegahan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kami berharap hasil yang sama di provinsi-provinsi darurat stunting,” katanya.

Edukasi Cegah Stunting dengan Poster Pintar

Poster Penting merupakan satu alat edukasi pencegahan stunting yang ditempel di rumah keluarga dengan ibu hamil dan atau bayi usia di bawah dua tahun. Poster Penting memuat edukasi tentang pengertian dan bahaya stunting serta enam cara pencegahannya yang dapat digunakan sebagai media belajar serta alat percakapan yang memicu konseling antara orang tua dengan tenaga kesehatan ataupun kader Posyandu. Penempelan intensif di fasilitas kesehatan (faskes) dan level rumah tangga disertai konseling juga membantu retensi pengetahuan terhadap isu stunting dalam jangka panjang hingga menumbuhkan perubahan pola pengasuhan yang lebih sehat.

Program pelatihan berskala nasional ini merupakan hasil keberhasilan di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, di mana tercatat penurunan angka stunting dari 57,6 persen pada tahun 2019 menjadi 38,5 persen di 2021. Dari perspektif manfaat berkelanjutan, melatih dan membekali nakes dan kader Posyandu dengan alat, metode, dan materi yang tepat untuk pencegahan stunting dan mengupayakan generasi masa depan yang sehat. Jika setiap bidan dan kader mengawasi rata-rata 100 anak setiap tahun dan mengabdi hingga 25 tahun mendatang, diperkirakan 12,5 juta anak akan terselamatkan dari stunting sebagai hasil dari program 100 Days Fund dan BKKBN tahun ini. Nilai ini tentunya sangatlah besar manfaatnya di masa depan!

Dalam jangka panjang, stunting menyebabkan seorang anak sulit mengikuti pelajaran di sekolah dan aktivitas sosial lainnya di masa pertumbuhan dan masa dewasanya. Beberapa ciri-ciri anak mengalami stunting adalah postur tubuh yang pendek dari anak seusianya, wajah terlihat lebih muda, berat badan rendah, pertumbuhan tulang tertunda, dan telat menstruasi.

Ada 6 cara pencegahan stunting yang terus dikampanyekan oleh 1000 Days Fund serta para bidan PKH dan kader Posyandu antara lain: 

1. Meminum tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil

2. Ibu hamil melakukan minimal 6x pemeriksaan kandungan selama masa kehamilan

3. Ibu hamil dan menyusui diharuskan untuk konsumsi makanan bergizi dengan protein tinggi, seperti telur, olahan kedelai, ataupun daging-dagingan.

4. Memberikan ASI Eksklusif bagi bayi hingga usia 6 bulan & ASI+MP-ASI hingga 2 tahun

5. Imunisasi lengkap bagi bayi, serta pemberian Vitamin A & Obat Cacing dengan rutin. Karenanya pengasuh wajib rutin datang ke Posyandu.

6. Keluarga dan pengasuh anak konsisten menjaga kebersihan dan selalu cuci tangan pakai sabun CTPS).

Baca: Cegah Stunting dengan Gerakan 1000 HPK, Perhatikan Asupan Gizi Remaja Perempuan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."