Kondisi Mata yang Boleh Lasik atau Tidak Menurut Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi mata wanita. Unsplash.com/Alexandra Gorn

Ilustrasi mata wanita. Unsplash.com/Alexandra Gorn

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Lasik adalah operasi mata dengan laser yang tujuannya mengatasi masalah kelainan reflaksi atau ingin mendapatkan penglihatan jarak jauh yang lebih jelas dan tajam. Sebelum jalani lasik, ada sejumlah pemeriksaan atau screening yang dilakukan.

Jika seseorang ingin melakukan operasi lasik, dokter subspesialis Vitreo-retina JEC Eye Hospitals and Clinics, Ferdiriva Hamzah bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti tidak mengganti kacamata dalam satu tahun dan sudah berusia 18 tahun ke atas.

“Terus dia harus lepas softlens selama 2 minggu,” ujar Ferdivira saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu, 5 November 2022.

Ia juga menjelaskan bahwa seseorang dengan mata silinder pun dapat menjalani operasi lasik mata.

“Bisa (mata silinder dan minus). Jadi lasik itu bisa untuk menghilangkan minus dan silinder. Jadi sekaligus bisa. Misal kita minus dua silinder satu, dua-duanya hilang. Berkurang lah kita bilangnya dengan lasik,” katanya.

Lebih lanjut, Ferdiriva menjelaskan bahwa lasik umumnya bersifat permanen. Namun apabila minus kembali setelah melakukan lasik, maka hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh perkembangan bola mata yang belum berhenti.

“Begini. Biasanya orang yang lasik lalu minus kembali itu bisa jadi karena dia waktu dilasik, memang kan perkembangan bola mata kan biasanya umumnya setop di 18 tahun minusnya sudah nggak nambah lagi. Nah mungkin dia belum setop terus lasik, jadi minusnya bisa kembali lagi,” ungkap Ferdiriva.

“Tapi bukan berarti misalnya sebelumnya dia minus 5, terus kembali jadi minus 5 lagi. Itu sangat jarang. Lasik umumnya permanen sih. Jadi bukan lasik terus tumbuh lagi. Cukup jarang sih,” sambungnya.

Ferdiriva juga memaparkan bahwa tidak semua orang bisa melakukan lasik. Sebab, terdapat beberapa kondisi yang tidak memungkinkan pasien untuk menjalani lasik seperti ketebalan korneanya.

"Lalu nggak semua orang bisa dilasik. Karena kita harus periksa dulu ketebalan kornea dan lain sebagainya. Kalau ditemukan ada gangguan atau kelainan di kornea atau di retina, atau ada penyakit mata lain, itu nggak bisa dilasik. Jadi memang harus screening dulu semuanya,” paparnya.

“Minus satu sampai minus 14 itu masih bisa dilasik. Lebih dari itu nggak bisa. Karena makin tinggi minus, maka yang ditembakkan ke mata akan semakin banyak. Semakin banyak, maka kornea akan makin tipis. Bayangin saja kalau sudah semakin banyak nanti korneanya kenapa-napa. Jadi memang minus 14 biasanya maksimal. Biasanya ada tindakan lain untuk lebih dari itu seperti tanam lensa dan lain sebagainya,” tandasnya.

Baca juga: 7 Cara untuk Menjaga Kesehatan Mata

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."