Panggung JFW 2023 Menjelma Altar Pengantin, dari Denny Wirawan Hingga Sebastian Gunawan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Danny Satriadi menerjemahkan nuansa Jepang dalam koleksi bersama para desainer IPMI yang bertajuk Moonlight Whisper di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

Danny Satriadi menerjemahkan nuansa Jepang dalam koleksi bersama para desainer IPMI yang bertajuk Moonlight Whisper di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) turut memeriahkan rangkaian Jakarta Fashion Week atau JFW 2023 bertajuk “Moonlight Whispers” yang mengobati kerinduan para pecinta fashion. 

Terdapat 12 desainer yang menampilkan wedding gown atau gaun pengantin sesuai dengan karakter dan DNA perancang masing-masing. Salah satu desainer, Era Soekamto mengatakan, gelaran ini menjadi nostalgia setelah dua minggu tidak bisa tampil di runway.  "Karena vibesnya dengan Intercontinental Hotel, maka kami menghadirkan gaun pengantin yang sesuai karakteristik masing-masing," ucap Era saat konferensi pers, Jumat 28 Oktober 2022. 

Berikut ulasan enam desainer yang mewakili IPMI: 

1. Denny Wirawan

Eksotisme dan keindahan pulau dewata Bali menjadi inspirasi koleksi Denny Wirawan untuk wedding gown yang ditampilkan di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

Smaradhana by Denny Wirawan mengangkat eksotisme dan keindahan pulau dewata Bali menjadi inspirasi untuk koleksi Denny Wirawan dalam wedding gown kali ini. Memadukan unsur east meet west dimana eloknya kain songket bali dengan benang perak dan emasnya  serta kebaya brocade berpadu cantik dengan outer cape dan train berbahan sutra organza serta raw silk.

Sedangkan palet warna yg dipilih adalah seputar putih gading dan cream. Garis potongan yg dipakai juga terbilang simple, berupa tube dress, kebaya dengan aksen peplum serta rok A line yg dipadankan dengan drapery outer dan oversized sleeve outer.

Penempatan payet dan mutiara diatas bahan brocade berwarna senada dan tidak mengkilap membuat busana ini terlihat simple tetapi terasa mewah dan everlasting.

Pemakaian aksesoris berupa buckle, anting subeng dan  hair aksesoris berupa bunga-bunga berbahan perak dg lapisan emas asli berukuran besar yang semuanya adalah buatan pengrajin Bali membuat penampilan secara keseluruhan terlihat sangat modern, elegant, dan sophisticated bahkan dramatic.

2. Era Soekamto

Desainer Era Soekamto menghadirkan koleksi “Temanten“ untuk pengembangan kebaya dan batik khusus pengantin gaya Nusantara di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

Era Soekamto dikenal sebagai batik dan fashion designer juga Nusantara Wisdom consultant. Selain Baru saja bulan Juli 2022 lalu mengeluarkan batik dengan jenamanya sendiri, ia memiliki satu line “Temanten“ untuk pengembangan kebaya dan batik khusus pengantin gaya Nusantara. 

Konsep tampilannya memancarkan Beauty shine from within, cantik itu sederhana namun memiliki karakter yang kuat dan berbudaya.

3. Ghea Panggabean

Ghea Panggabean mengangkat tema “Astungkara” dalam pesona gaun pengantin yang ditampilkan di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

Untuk IPMI show di JFW tahun ini, Ghea mengangkat tema “Astungkara” yang artinya: semoga terjadi atas kehendakNya. Astungkara ini diucapkan saat sedang menyampaikan harapan dan doa kita kepada Tuhan. 

Tema ini diangkat karena Ghea menampilkan koleksi pakaian pernikahan yang terinspirasi dari
keindahan budaya dan tradisi Pulau Bali dan menyimbolkan doa dan harapan yang baik untuk sebuah pernikahan.

Dalam koleksi ini, Ghea terinspirasi dari tradisi leluhur dan keindahan songket Bali yang ditranslasikan ke dalam busana pernikahan dalam nuansa putih yang melambangkan kesucian dengan sentuhan bordir emas ciri khas Ghea dalam bahan chiffon dan thai silk. Koleksi “Astungkara” menyimbolkan doa dan harapan akan kehidupan dan hari esok yang indah dan bahagia.

4. Liliana Lim

Liliana Lim terinspirasi oleh Hanbok Korea untuk gaun pengantin yang dihadirkan di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

Liliana Lim kembali berkreasi dengan menyuguhkan karyanya yang merepresentasikan identitasnya sebagai designer. Kecantikan yang simple dan timeless adalah pendekatan utama dalam mendesain gaun-gaunnya.

Gaun pertama terinspirasi oleh Hanbok Korea dengan bahan dasar tulle dan beaded lace. Gaun kedua dan ketiga adalah karya gaun dengan teknik Moulage, salah satu trademark dari design Liliana Lim. Salah satunya, Wedding jumpsuit adalah sebuah bentuk eksplorasi untuk menciptakan look yang berbeda dari wedding gown pada umumnya.

5. Andreas Odang

Terinspirasi dari puisi cinta dan rasa hati yang penuh Kebahagiaan, Andreas Odang hadirkan gaun pengantin yang tidak biasa di JFW 2023/Foto: Doc. JFW

Three Chapters of Love, terinspirasi dari masterpiece, keindahan Hand Bouquet, dan dari lukisan bunga dan taman. "Terinspirasi dari Puisi Cinta dan rasa hati yang penuh Kebahagiaan. Saya menampilkan 3 gaun bertemakan gaun pengantin yang tidak pada umumnya," ucap Andreas Odang. 

"Mini dan see through. Lebih ke showpieces dan art (seni). Karena saya hanya menampilkan tiga gaun malam ini , saya berpikir kenapa tidak menampilkan show pieces dan sesuatu yang berbeda dari gaun pengantin pada umumnya."

Gaun pertama, Bagaikan tiupan api cinta yang membara terlukiskan melalui payetan payetan bermotif lidah lidah api. Gaun kedua, Bagaikan sebuah hand bouquet. Gaun ball gown see through dari bahan organdi dengan ratusan bunga bunga kecil yang dipasang satu persatu. Dan dekor kelopak kelopak bunga di badan atas menyerupai seikat hand bouquet pengantin.

Gaun ketiga. Bagaikan cinta yang memeluk erat dalam keindahan bordiran kelopak kelopak bunga berpayet. Ditunjang oleh sepatu pengantin dari bahan satin yang didesain khusus oleh Cava Prive, dan aksesori masterpieces karya Rinaldy A Yunardi.

6. Sebastian Gunawan

Sebastian Gunawan menampilkan koleksi "The Metaphors of White" yang terinspirasi oleh ide pengantin di seluruh dunia di JFW 2023/Foto: Doc. JFW 2023

SEBASTIANsposa oleh Sebastian Gunawan & Cristina Panarese adalah lini yang diluncurkan pada tahun 2006. Dibuat untuk memenuhi pasar yang membutuhkan aksesibel & gaun pengantin mewah. 

Garis ini menawarkan desain yang unik dan eksklusif dengan sentuhan detail yang dipersonalisasi, baik untuk koleksi ready-to-wear-nya serta layanan pesanan. Dengan sentuhan halus Eropa dan sentuhan Asia.

"The Metaphors of White" terinspirasi oleh ide pengantin di seluruh dunia usia. Menyerupai kemurnian dan kepolosan pengantin wanita, kertas putih untuk awal baru.

Ide-idenya ditekankan di sini dengan sentuhan satin, sutra organza, tulle dan semuanya berwarna putih. Koleksi yang dibuat untuk yang modern generasi. Berfokus pada siluet dan lipatan kain berkualitas –terkadang kurang lebih.

Gaun pengantin bisa benar-benar putih tetapi tidak selalu memilikinya menjadi. Koleksi ini menggunakan susunan warna kain putih mulai dari putih gading dengan kombinasi kelabu tua dan krem. 

Bahannya modis untuk melengkapi siluet anggun pengantin wanita dengan tali, mutiara
hiasan dan detail perak, tulle lembut dan satin Italia yang rimbun. Itu potongan yang dipilih adalah yang dikembangkan lebih lanjut dari aslinya versi. 

Diuraikan dengan teknik konstruksi tulle yang berbeda, kain diromantisasi karena transparan dan ringan kualitas halus tetapi kuat. Murni tapi seksi. Penggambaran "tak tersentuh" gadis” dengan kebebasan untuk memilih apa yang disembunyikan, dan apa yang harus diungkapkan.

Baca: Label 3Mongkis X Melissa Shoes Tampil Playful dan Casual di JFW 2023

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."