Hari Batik Nasional, Pusat Batik Blok M Square yang Semakin Hening

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Kondisi Pusat Batik Blok M Square pada 1 Oktober 2022/Cantika. Mitra Tarigan

Kondisi Pusat Batik Blok M Square pada 1 Oktober 2022/Cantika. Mitra Tarigan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pusat batik di Lantai Ground Floor Blok C Blok M Square, Jakarta Selatan semakin hening. Banyak sekali toko yang tutup. Di dinding toko yang terkunci itu tertulis 'Dikontrakkan' atau 'Dijual' beserta nomor telepon yang bisa dihubungi. "Jadi yang datang sekarang yang niat-niat belanja saja," kata karyawan toko Wonderfully Batik, Monalisa pada 1 Oktober 2022. 

Monalisa mengatakan sebelum Covid-19 menyerang, setidaknya ia bisa mendapatkan omzet Rp 5 juta sehari. Ia pun biasanya semangat membuka toko batik itu sejak pukul 10 pagi. Sayang akhir-akhir ini pembeli semakin sepi. Bila sehari terjual Rp 1 juta, ia sudah sangat bersyukur. "Sekarang hanya ratusan ribu saja sehari," katanya. 

Kondisi Pusat Batik Blok M Square pada 1 Oktober 2022/Cantika. Mitra Tarigan

Perempuan berkerudung ini bahkan pernah bercerita pernah suatu hari yang terjual hanya sebuah baju seharga Rp 35 juta. "Kita benar-benar hanya jual demi laris saja," katanya. 

Semakin sedikitnya pembeli membuat Monalisa dan teman-temannya pun semakin jarang membuka toko mereka. Ia mengatakan akhir-akhir ini toko dibuka pada mulai jam 12 atau bahkan ada pula yang baru membuka toko pukul 14. Selain itu, tak jarang pula orang menutup toko mereka karena kesulitan ekonomi. "Lihat saja mba, banyak toko yang akhirnya dikontrakkan atau dijual sama pemiliknya. Teman saya jadi semakin sedikit," katanya. 

Orang-orang yang menutup toko mereka, kata Monalisa, cukup merasa tercekik atas biaya sewa yang toko di Blok M Square. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah pengunjung yang datang. "Jadi semakin hening di sini," kata Monalisa. 

Kasim, pemilik Toko Batik Tarani, membenarkan harga sewa toko yang mahal dan kurangnya pembeli membuat semakin banyak toko yang tutup di Blok M Square. Walau begitu, ia tetap semangat berusaha. "Setahun, sewa tempat saya Rp 40 juta. Kalau di lantai atas harganya bisa Rp 50-65 juta," katanya. Biaya itu belum termasuk biaya listrik.

Kondisi Pusat Batik Blok M Square pada 1 Oktober 2022/Cantika. Mitra Tarigan

Pada peringatan Hari Batik Nasional 2022, Cantika.com mengusung edisi khusus berjudul Bangga Batik. Kami melihat kondisi 3 pusat batik di Jakarta. Pertama adalah Thamrin City, ada pula Gedung Sarinah, selanjutnya adalah Blok M Square. 

Dari pantauan Cantika.com kondisi Pasar Batik Blok M Square memang tidak sepadat dulu. Beberapa tahun lalu, Anda akan melihat lebih banyak toko yang terbuka. Para pembeli dan penjual berdesak-desakan mencari keperluan mereka. 

Selain karena faktor Covid-19, Monalisa menduga ada faktor transportasi yang mengakibatkan Pusat Batik Blok M Square yang semakin sepi. Adanya MRT yang membuat pelanggan langsung melintasi kawasan Pasar Blok M, membuat semakin sedikit orang yang mampir untuk berbelanja. "Dulu saat masih ramai metromini, orang akan turun dan mampir dulu belanja. Sekarang orang sudah ogah mampir," katanya. 

Batik Asal Pekalongan dan Solo

Menjelang Hari Batik Nasional, Monalisa mengatakan orang semakin banyak yang mencari batik untuk anak-anak. "Beberapa hari terakhir, lebih suka cari yang anak dibanding yang dewasa," katanya. 

Monalisa pun menyiapkan beberapa pilihan untuk batik anak yang kira-kira seukuran anak TK dan Sekolah Dasar. Ia mengatakan dulu, biasanya orang - orang akan mencari baju-baju untuk orang dewasa. Baik pria dan wanita akan mencari batik baju formal atau pun yang non formal. Ia menduga saat ini masih banyak orang yang bekerja dari rumah sehingga para pekerja kantoran itu tidak mencari batik. "Rata-rata motif batik yang dicari lebih modern. Tapi kami juga menjual motif batik yang klasik," katanya.

Barang-barang yang dijajakan Monalisa kebanyakan berasal dari Pekalongan dan juga Solo, Jawa Tengah. Memang ada juga barang yang dijahit sendiri oleh timnya, namun jumlahnya tidak banyak. 

Karyawan Toko Wondefully Batik, Monalisa di Pusat Batik Blok M Square pada 1 Oktober 2022/Cantika. Mitra Tarigan

Kasim pun demikian. Pria yang beralih jualan batik dari jualan sprei sejak 2021 itu mengatakan kebanyakan pasokan yang dia terima berasal dari Pekalongan dan Solo. "Kira-kira harga baju kami itu, Rp 60-250 ribu," kata Kasim. 

Bule Sering Belanja Batik untuk Oleh-Oleh

Harga batik yang cukup murah di Blok M Square tidak hanya menarik hati warga tanah air. Orang bule dari manca negara pun kerap memburu batik di kawasan Jakarta Selatan ini. 

Monalisa mengatakan beberapa kali ia sempat mendapatkan pelanggan yang merupakan orang asing. Ia membeli batik dalam jumlah banyak. "Mereka kebanyakan mencari daster buat oleh-oleh untuk oma-omanya atau tante-tantenya di sana (negeri asal mereka). Mungkin karena daster kan rata-rata ukurannya besar, dan bahannya adem," kata Monalisa. 

Demi mendapatkan model atau motif batik terbaik, tidak jarang para bule itu meminta kerabatnya memilih langsung melalui video call. "Bule ini berasal dari mana saja. Dulu pernah ada yang datang dari Belanda, ada juga bule Jepang," kata wanita yang 3 tahun terakhir menunggui toko batik itu. 

Kasim membenarkan hal itu. Menurutnya kebanyakan para bule itu berasal dari Jepang. "Di depan (kawasan Blok M Square) kan banyak restoran Jepang. Jadi setelah makan, mungkin mau belanja ke mari," katanya. 

Kurang rasanya bila belanja di Blok M Square tidak menawar. Menurut Kasim, para bule ini pun tetap meminta harga terbaik untuk batik-batik yang mereka beli. "Karena tidak bisa bahasa Inggris atau Jepang, saya nawarnya pakai kalkulator di handphone. Tapi, kalau bule nawarnya nggak banyak-banyak lah," lanjut Kasim. 

Pemilik Toko Batik Tarini di Pusat Batik Blok M Square pada 1 Oktober 2022/Cantika. Mitra Tarigan

Dari pantuan Cantika sore itu, memang sempat ada satu keluarga bule yang menggunakan bahasa Perancis ketika berdiskusi satu sama lain. Orang tua dan dua orang anak ini memang sedang berada di toko batik. Sayang mereka enggan dimintai tanggapan soal pengalamanya berbelanja di Blok M Square. 

Ingin Pusat Batik Blok M Square Ramai Kembali

Baik Monalisa dan Kasim tentu berharap agar Pasar Batik Blok M Square bisa ramai pengunjung lagi. "Bingung juga caranya bagaimana, tapi maunya agar kawasan ini ramai lagi lah," kata Kasim. 

Kasim pun berharap agar biaya sewa toko di Blok M Square bisa diturunkan. Alasannya jumlah pengunjung yang kian sedikit memberatkannya ketika biaya sewa harus tidak menyesuaikan kondisi itu. 

Dalam perayaan Hari Batik Nasional ini, Monalisa pun mengingatan agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia. "Jadi bisa banyak belanja batik," katanya. 

Baca: Perjalanan Sally Giovanny Memimpin Batik Trusmi selama 15 Tahun

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."