Es Teh Indonesia Somasi Pelanggan yang Kritik Terlalu Manis, Berapa Asupan Gula Harian?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo

Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perusahaan minuman Es Teh Indonesia sedang diperbincangkan oleh warganet lantaran melayangkan somasi kepada seorang pembeli yang mengkritik minuman yang dia anggap terlalu manis di media sosial Twitter.

Pada Minggu 25 September 2022, warganet itu kemudian meminta maaf atas cuitan yang disebut mencemarkan nama baik dan mencela produk dari brand tersebut sembari melampirkan surat somasi yang dikirimkan dari Es Teh Indonesia.

Lantas, berapa konsumsi ideal asupan gula harian yang aman? Kementerian Kesehatan berkali-kali menyampaikan agar masyarakat membatasi asupan gula, garam, lemak. Dalam laman resmi mereka, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi gula untuk setiap individu yang ideal per hari adalah empat sendok makan, yakni 50 gram atau 10 persen dari total energi.

Teliti melihat kandungan gizi dalam label makanan bisa menjadi salah satu cara untuk mengatur asupan gula setiap hari. Saat memasak, rempah-rempah seperti jahe, kayu manis dan pala dapat digunakan sebagai pengganti gula agar makanan tetap terasa lezat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan dr. Elvieda Sariwati, pada pertengahan Agustus 27 Agustus 2022 dalam diskusi publik daring, menjelaskan konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan dapat mengakibatkan penyakit stroke dan kardiovaskuler.

Sementara itu, Organisasi masyarakat sipil Center for Indonesia's Strategic Development Initiative (CISDI) menyebut pada Agustus 2022 bahwa peningkatan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) meningkat hingga 15 kali lipat selama dua dekade.

Peningkatan tersebut juga disertai dengan tren yang meningkat pada kasus obesitas dan kelebihan berat badan. Selain itu, penyakit tidak menular (PTM) menjadi tujuh penyebab kematian tertinggi pada 2019, dengan diabetes menempati peringkat ke-3.

Pada dekade lalu, diabetes ada di peringkat keenam. Peningkatan ini disebut CISDI signifikan karena diabetes adalah salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan konsumsi tinggi minuman berpemanis dalam kemasan.

Baca: Heboh Es Teh Indonesia Somasi Pelanggan, Netizen: Buka Jumlah Kalori

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."