Alasan Mengapa Meghan Markle Tidak Datang ke Skotlandia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Meghan Markle dalam upacara pembukaan KTT One Young World, di Manchester, Inggris, 5 September 2022. REUTERS/Molly Darlington

Meghan Markle dalam upacara pembukaan KTT One Young World, di Manchester, Inggris, 5 September 2022. REUTERS/Molly Darlington

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaMeghan Markle dan Kate Middleton tidak bergabung dengan Pangeran Harry dan Pangeran William pada Kamis, 8 September 2022 waktu setempat, saat mereka melakukan perjalanan ke Skotlandia untuk menemani Ratu Elizabeth II.

Pangeran William tiba di Kastil Balmoral beberapa jam sebelum keluarga kerajaan mengumumkan bahwa Ratu Elizabeth II telah meninggal pada usia 96 tahun. Dia ditemani oleh Pangeran Andrew, Sophie, Countess of Wessex, dan Edward, Earl of Wessex.

Charles, yang sekarang menjadi Raja Charles III, bersama Camilla yang kini jadi permaisuri baru, dan Putri Anne telah berada di sisi mendiang ratu jauh sebelum William datang. Pangeran Harry tampaknya tidak berhasil sampai ke Kastil Balmoral sebelum keluarga kerajaan mengungkapkan kepada publik bahwa Ratu Elizabeth telah meninggal.

Tidak jelas di mana Markle berada di masa duka ini. Duke dan Duchess of Sussex telah melakukan perjalanan ke seluruh Eropa karwna mereka menghadiri beberapa acara amal, termasuk One Young World Summit pada hari Senin. Markle terakhir terlihat di Jerman, di mana dia dan Pangeran Harry menghadiri hitungan mundur menuju Invictus Games.

Komentator kerajaan Kinsey Schofield mengatakan kepada Fox News Digital pada Jumat, bahwa ketidakhadiran Markle kemungkinan karena keputusan Middleton untuk tetap di Windsor.

"Kemungkinan karena fakta bahwa Duchess of Cambridge tetap tinggal di sana," jelas Schofield. Tiga anak Middleton dan Pangeran William yaitu; George, Charlotte, dan Louis, mulai menghadiri sekolah baru pada hari Kamis.

"Itu adalah hari pertama di sekolah baru untuk kru kecil Duke dan Duchess of Cambridge, dan saya tidak berpikir bahwa mereka ingin mengganggu hari sekolah atau menakut-nakuti anak-anak pada hari pertama mereka," tambah Schofield.

Schofield yang merupakan pengamat Kerajaan Inggris mencatat ada beberapa ketegangan di antara keluarga kerajaan pada masa lalu. "Tom Bower, penulis 'Revenge,' mengklaim dalam bukunya bahwa mendiang Ratu terdengar mengatakan, 'Syukurlah,' bahwa Meghan tidak menghadiri pemakaman Pangeran Philip. Apakah kemungkinan dia tidak diinginkan? Mungkin," kata Schofield.

Namun Schofield mengingatkan bahwa Duke dan Duchess of Sussex bersama kedua anak mereka pada minggu lalu diundang ratu untuk bermalam di Balmoral, tetapi keluarga Sussex menolaknya.

"Saya pikir itu lebih mungkin karena Meghan tidak ingin mengganggu sesuatu yang sakral dan merasa tidak pada tempatnya bila Kate tidak di sana," kata Schofield.

Sebelumnya Pangeran Philip meninggal dunia menyisakam duka yang dalam bagi kerajaan. Duke of Edinburgh merupakan consort atau permaisuri terlama di Inggris, meninggal pada April 2021 pada usia 99 tahun.

Elizabeth dan Philip menikah selama lebih dari 70 tahun dan memiliki empat anak: Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward. Ketika dia meninggal, Elizabeth adalah kepala negara Inggris yang paling banyak bepergian dan ratu Inggris yang paling lama menikah.

Dia telah memerintah lebih lama daripada raja lainnya dalam sejarah Inggris, menjadi sosok yang sangat dicintai dan dihormati selama pemerintahannya selama beberapa dekade. 

Dia mencapai tonggak sejarah 70 tahun di atas takhta pada 6 Februari 2022, merayakan dengan Platinum Jubilee pada bulan Juni untuk menandai kesempatan tersebut. Elizabeth meninggalkan empat anak, delapan cucu, dan 12 cicit. Putra sulungnya, Charles, 73, segera naik takhta Inggris setelah kematiannya.

Baca: Kesehatan Ratu Elizabeth II Mengkhawatirkan, Pangeran Harry dan Meghan Markle Bertolak ke Balmoral

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."