5 Fakta Menarik Pembuatan Gaun Pengantin Ratu Elizabeth II, Tidak Ada Sesi Fitting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Gaun pengantin Ratu Elizabeth II saat menikah dengan Pangeran Philip. Instagram.com/@royalcollectiontrust

Gaun pengantin Ratu Elizabeth II saat menikah dengan Pangeran Philip. Instagram.com/@royalcollectiontrust

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wafatnya Ratu Elizabeth II di usia 96 tahun pada Kamis sore, 8 September 2022, waktu Inggris, membuat kita kembali mengenang momen indah semasa hidupnya. Salah satunya konsistensi penampilannya yang chic dan anggun di segala suasana, termasuk gaun pengantin saat menikah dengan Pangeran Philip pada 20 November 1947.

Di hari istimewanya itu, gaun pengantin Ratu Elizabeth menjadi sorotan. Desainer Norman Hartnell yang dipercaya untuk merancang gaun bersejarah itu. Mengingat semua orang sangat ingin melihat sekilas gaun tersebut sebelum dikenakan, Hartnell sampai menutup jendela studionya untuk mencegah adanya mata-mata yang ingin melihat gaun tersebut. 

Tak sampai di situ, bahkan ada novel sejarah dengan judul The Gown yang mengisahkan tentang pembuatan gaun tersebut.

Untuk melihat kembali keindahan gaun pengantin Ratu Elizabeth II, berikut lima fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan.

1. Gaun Dibuat Kurang dari Tiga Bulan sebelum Pernikahan

Kebanyakan pengantin wanita memesan gaun pengantin sekitar sembilan bulan atau setahun lebih awal, tapi hal itu tak terjadi pada nenek Pangeran William dan Pangeran Harry itu. Gaun pengantin Ratu Elizabeth bahkan belum dibuat sampai Agustus 1947.

Mengutip dari Royal Collection Trust, gaun tesebut baru dibuat kurang dari tiga bulan sebelum pernikahan. Norman Hartnell, sang perancang busana, mengungkapkan bahwa gaun tersebut adalah gaun terindah yang pernah dibuatnya. “Gaun paling indah yang pernah saya buat.” Ucap Hartnell dikutip dari People. 

Untuk membuat gaun ini, sebanyak 350 wanita bekerja keras menciptakan detail yang rumit dalam jangka waktu yang begitu singkat. Mereka juga dituntut untuk menjaga kerahasiaan setiap detail tentang hari istimewa ratu agar tidak bocor ke awak media. 

Betty Foster, penjahit berusia 18 tahun yang mengerjakan gaun itu di studio Hartnell, mengatakan kepada Telegraph bahwa orang Amerika telah menyewa flat di seberangnya untuk melihat apakah mereka bisa melihat sekilas gaun itu. Hartnell pun telah untuk menutupi jendela ruang kerja dengan kapur dan kain kasa untuk menghentikan pengintai.

2. Pembayaran Gaun Dibantu Voucher dari Wanita Biasa

Di Inggris pasca-perang, adanya langkah-langkah penghematan yang berarti orang harus menggunakan kupon jatah pakaian, dan seperti yang dapat dibayangkan, gaun pengantin desainer tidak sesuai dengan anggaran itu.

Kain mahal yang digunakan untuk gaun ratu sangat sulit didapat pada saat itu, seperti yang dikatakan pengiring pengantin (dan sepupu Pangeran Philip) Lady Pamela Hicks kepada People.

Pemerintah Inggris memberi Putri Elizabeth kupon jatah tambahan 200, per kota dan negara, tetapi wanita di seluruh Inggris sangat senang melihatnya menikah sehingga mereka mengirimkan voucher mereka sendiri untuk membantu menutupi biaya pembuatan gaun itu.

3. Inspirasi Gaun dari Lukisan Milik Botticeli

Menurut Royal Collection Trust, desain gaun pengantin Ratu Elizabeth terinspirasi lukisan terkenal milik seniman terkenal Italia Sandro Botticelli, Primavera.

Kata "primavera" berarti musim semi dalam bahasa Italia, dan lukisan itu menampilkan Flora, dewi musim semi, serta Venus, dewi cinta dan kecantikan. Itu merupakan cara sempurna untuk menggabungkan awal baru pernikahan dan juga awal baru setelah perang. Sama seperti gaun bermotif bunga dalam lukisan itu, gaun Putri Elizabeth dihiasi dengan motif bunga dan daun yang rumit dengan sulaman kristal dan mutiara. 

Royal Collection Trust menjelaskan di situs webnya bagaimana Hartnell merangkai motif dalam desain yang proporsional seperti karangan bunga toko bunga.

4. Gaun Dihiasi 10.000 Mutiara 

Salah satu detail yang membuat gaun Ratu Elizabeth tampak mencolok adalah 10.000 mutiara yang menghiasi gaun dengan membentuk pola bunga. Sementara perawatan dilakukan untuk memastikan sutra dan satin diproduksi di Inggris, termasuk Kastil Lullingstone, Kent, dan Dunfermline, Skotlandia. Menurut Royal Collection Trust, mutiara tersebut diimpor dari Amerika.

5. Tidak Ada Sesi Pengepasan Baju alias Fitting

Meskipun sudah memiliki detail menakjubkan, ternyata Ratu Elizabeth II tidak tahu apakah gaunnya  akan muat di tubuhnya atau tidak hingga di pagi hari pernikahannya. Foster, penjahit gaun tersebut mengatakan kepada Telegraph bahwa gaun Elizabeth dikirim pada hari pernikahan untuk menjaga tradisi bahwa akan sial jika mencoba sebelumnya.

Baca juga: Kisah Cinta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Persahabatan Sejati yang Indah

NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI | PAGE SIX | NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."