Gaya Klasik Happy Salma Berkebaya di Pemutaran Film Before, Now, & Then (Nana)

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Happy Salma/Foto: Instagram/Happy Salma

Happy Salma/Foto: Instagram/Happy Salma

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Artis, Happy Salma kerap tampil etnik dengan ragam wastra Nusantara, termasuk saat menghadiri pemutaran film Before, Now, & Then (Nana) yang telah official tayang Prime Video. Dalam foto yang diunggah pada Jumat, 19 Agustus 2022, Happy mengenakan kebaya klasik warna hijau berbahan brokat.  

Tampilan kebaya yang anggun ini ditata oleh Hagai Pakan lalu dipadankan dengan rok corak batik warna cokelat yang dilengkapi dengan selendang warna senada warna hijau emerald, perhiasan dari Tutola. Riasan bold oleh Ferry Fahrizal yang membingkai wajah anggun Happy. 

Film Before, Now, & Then (Nana) bercerita tentang seorang perempuan Indonesia yang hidup di daerah Jawa Barat di era 1960-an yang diangkat dari sebuah kisah nyata kehidupan Raden Nana Sunani. Kisah seorang perempuan yang melarikan diri dari gerombolan yang ingin menjadikannya istri dan membuatnya kehilangan ayah dan anak.

Ia lalu menjalani hidup barunya bersama seorang menak Sunda hingga bersahabat dengan salah satu perempuan simpanan suaminya. Sesuai latar tempatnya, film ini akan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa utama yang dipakai di film.

Film ini diadaptasi dari salah satu bab di novel JAIS DARGA NAMAKU karya Ahda Imran dan disutradarai Kamila Andini. Film ini dibintangi oleh Happy Salma yang memainkan karakter utama, Nana. Selain itu turut bermain di film ini adalah Laura Basuki, Ibnu Jamil, Arswendy Bening Swara, Rieke Diah Pitaloka, Arawinda Kirana dan aktris cilik pendatang baru, Chempa Putri. Film NANA diproduksi dengan lokasi di Ciwidey Jawa Barat mulai pada Februari 2021.

Baca: Dibintangi Happy Salma, Film Before, Now & Then (NANA) Tayang di Prime Video

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."