Saat Brand Lokal Turut Melenggang di Citayam Fashion Week

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Dua ikon fenomena Citayam Fashion Week Jeje (kanan) dan Bonge (kiri) menjadi model video musik Jangan Katakan Cinta milik Keljo. (YouTube Keljo)

Dua ikon fenomena Citayam Fashion Week Jeje (kanan) dan Bonge (kiri) menjadi model video musik Jangan Katakan Cinta milik Keljo. (YouTube Keljo)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Fenomena street fashion Citayam Fashion Week sedang menjadi buah bibir masyarakat. Pemanfaatan ruang publik untuk mempertunjukkan kreativitas masyarakat ini disambut positif dari berbagai kalangan. Tidak tanggung-tanggung, street fashion yang cuma diawali anak-anak remaja dari Depok, Bojong Gede, dan Citayam ini kini diikuti oleh kaum selebritas bahkan pejabat negara pun turut menyemarakkan kegiatan ini.

Tidak mau ketinggalan, brand lokal Roughneck 1991 pun turut meramaikan ajang ini. Roughneck 1991 menata gaya para remaja di kawasan Sudirman tersebut dengan memberikan penataan gaya gratis. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Roughneck 1991 kepada para remaja Citayam, Bojong Gede dan Depok yang telah membeli dan serta mendukung brand lokal Indonesia, Sabtu, 23 Juli 2022. 

Pendiri Roughneck 1991, Rusli Ikhwan mengatakan dalam keterangan resmi, Minggu, 24 Juli 2022, Roughneck melihat anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok) ini sebagai pahlawan lokal yang membantu para jenama lokal bertahan di masa pandemi.

“Menurut saya wajar aja sih, bayangkan saja dua tahun lockdown karena pandemi, tapi mereka tetap belanja online. Ketika sudah tidak lockdown wajar sekali mereka mau show off barang yang mereka beli. Buat kami mereka pahlawan, mereka yang membantu kita sewaktu pandemi.”

Suasana di zebra cross kawasan Dukuh Atas yang dijadikan catwalk Citayam Fashion Week, di Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Roughneck 1991 merupakan merek lokal fashion yang berdiri sejak tahun 2015 yang menghadirkan pakaian street style dan fashionable yang mengacu pada gaya anak muda yang fun dan aktif. Dalam setiap produknya Roughneck 1991 memiliki gaya desain grafis yang mengangkat tulisan atau wording yang dibuat khusus.

Dalam kegiatan ini, Roughneck 1991 membawa koleksi-koleksi terbaik yang menunjukkan jati diri jenama. Model yang dihadirkan pada kali ini pun merupakan remaja SCBD yang gayanya ditata langsung di daerah kawasan Sudirman. Jenama ini juga berbagi hadiah berisi jaket dan t-shirt kepada pengunjung di sana.

Pada kesempatan lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengatakan bahwa tren remaja Citayam yang belakangan ramai di pinggiran DKI Jakarta membantu pariwisata. "Ini mereka mempopulerkan destinasi wisata dalam kota. Saya nanti akan koordinasi dengan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif DKI Jakarta," katanya.

Sandiaga mengatakan viralnya kebiasaan baru anak-anak dan remaja dari Citayam di pinggir jalan Sudirman sedang menjadi topik hangat, menurutnya ini merupakan bentuk demokratisasi gaya hidup milenial.

Gaya warga saat fashion show di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

"Mereka menampilkan produk fashion (pakaian) dari daerahnya tapi tidak membebani daerah itu dengan kegiatan yang negatif. Ini bagian dari urbantourism (wisata perkotaan). Mereka datang lalu di pojok-pojok kota mengambil gambar," ujarnya.

Sandiaga mengaku tak mempermasalahkan tren yang viral di berbagai sosial media tersebut. Bahkan ia memperkirakan hal ini akan berlangsung sepekan atau dua pekan ke depan, mengingat waktu liburan sekolah belum selesai.

"Yang menarik dari anak-anak Citayam ini yang penting tidak nyampah, tidak membuat onar, tidak melakukan kegiatan yang negatif, mereka asik-asik saja. Saya lihat mereka ada yang ngambil gambar di GBK, di pelataran hutan kota, ada beberapa spot jadi harus kita percantik," katanya.

Atas tren yang ramai memperlihatkan kebiasaan baru remaja di kawasan Dukuh Atas dengan gaya berpakaian yang khas masing-masing dan menjadi viral, Sandiaga justru senang.

"Menurut saya kalau mereka berbakat sebagai agen-agen promosi dari destinasi wisata itu, bisa kita rangkul dan kita berikan pelatihan dan mungkin nanti kita berikan beasiswa ke Politeknik Pariwisata," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca: Mengulik Fashion Statement Ridwan Kamil di Citayam Fashion Week

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."