Tips Lakukan Perfume Layering, Kenali 7 Kelompok Aroma Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi pengharum atau parfum. youtube.com

Ilustrasi pengharum atau parfum. youtube.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak ada aturan baku mengenai cara melakukan pelapisan parfum, karena pada dasarnya parfum adalah salah satu hal personal yang identik dengan aroma tubuh Anda. Oleh sebab itu tidak ada brand khusus atau batasan tertentu dalam menciptakan aroma dari lapisan wewangian. "Mencampur aneka wewangian ke tubuh Anda dapat dilakukan kapan saja dan menyesuaikan suasana hati, musim atau cuaca, hingga acara spesial yang akan Anda hadiri seperti hari pernikahan Anda misalnya," kata Alexander Lee ahli parfum dari di balik wewangian dari brand Zara, Furla, Lancome, Penhaligon's, Carolina Herrera, Blauer dan sejumlah brand parfum lainnya.

Melakukan trial and error adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah aneka wewangian yang Anda semprotkan ke tubuh tercampur dengan baik dan menciptakan aroma unik sesuai yang Anda inginkan atau tidak.

Kendati tidak ada batasan tertentu dalam melakukan pelapisan wewangian, Alex memberikan rekomendasi ini. “Pilihlah aroma (note) yang sangat berbeda dan mencampur wewangian dari jenis yang berbeda. Anda dapat membuat wewangian baru dengan kontras," katanya.

Langkah pertama yang baik adalah menggunakan parfum yang Anda sukai yang memiliki ciri khas yang kuat dan menambahkan atau mendukung aromanya dengan aroma tertentu. Sebagai contoh Anda bisa memadukan aroma jeruk dengan aroma berbasis oud (aroma kayu), atau parfum bunga dengan sesuatu yang lebih intens.

Mengenal "notes"

Meskipun tidak ada aturan baku, tidak ada salahnya untuk mengenal tujuh kelompok aroma yang dapat dikategorikan, yang akan membantu Anda lebih memahami bagaimana memadukan aroma.

Pertama adalah kategori jeruk (citrus). Aroma ini cenderung segar dan ringan seperti jeruk keprok, jeruk bali, lemon, mandarin, bergamot, jeruk nipis, hingga yuzu.

Kemudian ada kategori bunga (floral) yang cenderung memberi kesan feminin dan manis seperti melati, mawar, lily of the valley (lili lembah), tuberose (sedap malam), ylang-ylang (kenanga), violet, dan banyak lagi.

Untuk kesan maskulin dan halus ada kategori fougère seperti aroma kayu, lumut oak, bergamot, kumarin, vetiver, dan lavender.

Untuk aroma hangat ada kategori chypre. Kategori ini cenderung memberi kesan hangat namun kering dan halus seperti campuran oak moss, patchouli (nilam), bergamot, dengan aroma bunga atau buah termasuk lavender atau pala.

Lalu ada kategori kayu atau woody yang biasanya bertugas memberikan aroma hangat dan seimbang pada wewangian seperti cedar, vetiver, cendana, amber, gaharu dan lainnya.

Ada pula kategori oriental yang memberikan kesan hangat serta sensual yang biasanya didapat dari patchouli (nilam), amber, vanila, lumut, dan kayu eksotis, rempah-rempah serta aneka bunga.

Terakhir adalah kategori mossy (lumut) dan leather (kulit) yang memberi aroma berkesan maskulin yang kuat. Biasanya kategori ini diciptakan dari aroma kayu yang diasapi dan dibakar, kayu birch, dan tembakau.

Petakan tubuh Anda

Para ahli parfum selalu menyarankan agar parfum dioles atau disemprotkan ke area titik nadi yang hangat dan jangan pernah digosok. Namun area tubuh mana saja yang sebetulnya tergolong hangat dan dapat menjadikan parfum bertahan lebih lama?

Chief Executive Officer dari jenama wewangian DS & Durga Kavi Ahuja Moltz menjelaskan bahwa area seperti di belakang lutut, pusar, dada, belakang leher dan pergelangan tangan adalah tempat terbaik untuk mengaplikasikan parfum.

Area tersebut dikenal sebagai area nadi yang memiliki panas lebih tinggi dibanding area lainnya sehingga menyebabkan aroma dari parfum meningkat dan dapat bertahan lebih lama.

"Saya kerap kali menyemprotkan parfum di balik lengan baju, di bawah kerah dan di belakang telinga sehingga aromanya lebih menyebar. Namun sebetulnya Ada banyak cara memakai parfum," ujar Ahuja Moltz dikutip dari laman Vogue.

Bila Anda takut warna dari parfum membekas di pakaian yang berwarna cerah, Anda bisa menyemprotkan parfum pada kapas dan menyelipkannya di pakaian dalam atau di kantung baju Anda. Untuk pelapisan wewangian, Anda bisa menggunakan dua kapas yang disemprot dengan wewangian yang berbeda.

Aroma dari wewangian adalah salah satu jenis identitas Anda oleh sebab itu wewangian kerap disebut personal meskipun dibuat di laboratorium dan dijual di ratusan konter kepada satu juta pelanggan. Wewangian tidak hanya mengangkat suasana hati, namun juga dapat membawa Anda pada memori tertentu, maka tidak ada salahnya menciptakan aroma tersendiri sesuai dengan kepribadian atau aroma kesukaan Anda.

Baca: Ciptakan Wangi Khas dengan Metode Perfume Layering

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."