Merintis Produk Perawatan Kulit Alami Berbahan Kopi, Intip Profil Eka Wulandari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Entrepreneur Koperasi Akar Tani, Eka Wulandari/Foto: Doc. Pribadi

Entrepreneur Koperasi Akar Tani, Eka Wulandari/Foto: Doc. Pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Banyak cara mewujudkan semangat ramah lingkungan yang tak sekadar kata. Salah satunya kegiatan yang dilakukan koperasi Balang Institute yang merupakan anggota Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Koperasi tersebut tak hanya membincang gagasan tentang wilayah yang dikelola rakyat setempat, tetapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan tanaman sekitar. Salah satunya tanah yang kaya akan pohon kopi.

Menariknya, bukan hanya kopi yang biasa dikonsumsi, mereka juga mengelola produk turunan kopi menjadi bahan-bahan perawatan kulit dan kecantikan. Mulai dari sabun, body butter, body scrub, dan parfum.

Dengan memakai hasil alam, ternyata kita sudah selangkah maju lho dalam merawat dan mencintai lingkungan. Lantas siapa sosok dibalik kegiatan yang fokus pada kesejahteraan petani dan ramah lingkungan tersebut? Namanya Eka Wulandari, yang mengembangkan usaha pembuatan produk perawatan kulit dari kopi.

Perempuan kelahiran 17 November 1989 ini merupakan pengusaha sukses yang memiliki segudang aktivitas lainnya seperti menjadi konsultan, pustakawan, peneliti, hingga seniman yang telah ia buat dalam bentuk film dokumenter bertajuk Dunia Dalam Kota dan film pendek berjudul Renjana.

Kegemarannya terhadap dunia pengabdian yang lama terpendam, ia mulai menyalurkan rasa tersebut dengan mengikuti beberapa workshop mengenai membuat produk perawatan kulit dari bahan dasar kopi di Tangerang. Selain menyukai bidang seni, Eka juga aktif dalam hal penelitian dan juga konsultan dari turunan produk kopi Koperasi Akar Tani yang berada di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Keaktifannya dalam hal penelitian itu juga membuat dirinya kembali aktif di dunia body care dari kopi dengan mengadakan sebuah acara pameran di Makassar di Galeri Rumata Aspi, hingga workshop membuat sabun di Lembaga Pemasyarakatan khusus Perempuan.

Baru-baru ini, ia kembali hadir dalam acara Festival Agro Forest Stay di Jakarta mengadakan workshop membuat sabun. Tidak berhenti sampai situ, Eka ikut dalam acara Walhi dalam sebuah pameran di area lapangan Gubernur Jambi yang akan menampilkan produk-produk andalan WKR (Wilayah Kelola Rakyat).

Produk andalan yang dirintis perempuan yang sudah melakukan pelarihan sejak tahun ini ini memiliki keunikannya sendiri yaitu bahannya berasal dari ampas kopi. Alasan mengapa dirinya memilih kopi menjadi salah satu bahan dalam produk adalah tanaman yang bisa menghasilkan nilai ekonomi yang cukup bagi petani dan setelah ia mencari tahu ternyata kopi mengandung banyak manfaat bagi kulit. Antara lain anti-oksidan dan mampu meremajakan kulit atau eksfoliasi secara alami.

"Pertama alasannya menanam kopi syaratnya hanya butuh sinar matahari sekitar 40 persen, selain itu tanaman kopi butuh pelindung dari tanaman lain. Dengan keuntungan hasil produksi dan nilai ekonomis, akhirnya petani pun menanam tanaman lain yang bermanfaat bagi ekologi di sekitarnya," ucap Eka melalui live Instagram Cerita Cantika, Jumat 3 Juni 2022.

Belum lagi, saat merintis pengolahan produk kecantikan kopi pasti melibatkan para perempuan petani. "Nah, kalau di koperasi kami, para ibu turut berkontribusi dalam menyortir biji kopi setelah kering. Tentu saja selain untuk meningkatkan nilai ekonomi saka juga ingin me time dengan merawat kulit mereka," ungkapnya.

Baca: Konsumen Perlu Kritis Pilih Produk Perawatan Kulit dengan Bahan Alami

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."