Jangan Mager, Olahraga Bisa Dilakukan Sambil Nonton Film atau Serial Kesukaan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Racool_studio

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Racool_studio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda di mana tempat yang paling berbahaya di rumah bagi kesehatan? Menurut Spesialis Kedokteran Olahraga Andi Kurniawan, sofa nyaman nan empuk yang ada di depan televisi bisa jadi tempat berbahaya karena mengundang seseorang untuk duduk berlama-lama menikmati tontonan hingga berjam-jam.

Akibat dari kurang bergerak bisa meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung. Andi memberikan kiat berolahraga sambil menonton film di rumah dengan cara mengganti sofa dengan sepeda statis atau mesin lari atau treadmill.

"Kita bisa berinvestasi beli sepeda (statis) atau treadmill yang ditaruh di depan TV, jadi bisa bergerak sepanjang nonton film atau televisi," kata Andi dalam konferensi pers peringatan Hari Lanjut Usia Nasional dari Entrasol, Minggu, 29 Mei 2022.

Ia menambahkan, bukan cuma televisi, berlama-lama duduk di depan komputer selama bekerja dari rumah membuat seseorang kurang bergerak dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Ilustrasi wanita lari di atas treadmill. Freepik.com

Itulah mengapa, salah satu cara mengakali agar bisa lebih aktif bergerak di rumah dengan mengatur agar berbagai kegiatan bisa dilakukan sambil berolahraga secara ringan. Bila tak punya sepeda statis atau mesin lari, seseorang juga bisa menikmati tontonan di televisi atau komputer sambil aktif melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan agar tubuh tetap fit.

Kiat lainnya yang dibeberkan oleh Andi adalah mengunduh aplikasi penunjang olahraga atau menonton video tutorial olahraga secara gratis di YouTube yang disesuaikan dengan keinginan tiap individu. Terdapat berbagai jenis latihan fisik yang tutorialnya beredar di dunia maya, mulai dari olahraga berjalan kaki di tempat yang disesuaikan dengan irama musik rancak, aerobik hingga Zumba.

Dia mengingatkan juga untuk berlatih mengangkat beban dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar rumah seperti botol mineral atau kaleng susu. "Pakai beban tubuh sendiri juga bagus, seperti core plank dan sit up," katanya.

Dengan melatih kekuatan otot, seseorang bisa mencegah terjadinya penurunan massa otot alias sarkopenia, juga mencegah risiko penyakit seperti jantung di kemudian hari. Ia menjelaskan, olahraga, jantung, dan massa otot adalah tiga hal yang saling berkaitan satu sama lain.

Olahraga merupakan salah satu kunci yang harus diutamakan juga selain nutrisi agar tetap aktif dan fit untuk menjaga kualitas hidup. Olahraga cukup dilakukan selama 30 menit setiap harinya, di mana kombinasi gerakannya dapat mencakup pemanasan, latihan fleksibilitas, latihan kardio atau jantung, latihan kekuatan otot dan keseimbangan.

Baca: Pola Makan dan Olahraga Jessica Iskandar setelah Melahirkan Anak Kedua

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."