Bakal Tayang 3 Juni 2022, Berikut Sinopsis Drama Korea Doctor Lawyer

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
So Ji Sub dalam drama Doctor Lawyer. Dok. MBC.

So Ji Sub dalam drama Doctor Lawyer. Dok. MBC.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Drama korea terbaru Doctor Lawyer bakal tayang 3 Juni 2022 di Disney+ Hotstar. Drama ini bercerita tentang ahli bedah ternama Korea bernama Han Yi Yan (So Ji Sub), yang dipenjara dan harus kehilangan izin praktiknya akibat kematian tak terduga salah satu pasiennya.

Peristiwa tersebut memaksanya keluar dari ruang operasi, beralih profesi ke ruang sidang untuk membela orang-orang yang mengalami hal serupa, sekaligus mengungkap kebenaran di balik tuduhan yang dialaminya.

Bagi Han Yi Han, mantan ahli bedah ternama, menyelamatkan nyawa pasien adalah hal yang paling penting baginya. Yi Han merupakan lulusan terbaik dan dokter termuda di negaranya, yang memiliki dua gelar spesialis.

Ia dikenal sebagai dokter yang menyelamatkan nyawa orang-orang penting di kotanya dan sedang dalam proses untuk menjadi kepala ahli bedah. Namun, semua rencananya gagal seketika karena ia dituduh bertanggung jawab atas kematian salah satu pasiennya, hingga membuat izin praktiknya dicabut.

Peristiwa ini membuat Yi Han memutuskan untuk meninggalkan dunia medis dan beralih profesi menjadi pengacara yang membela kasus-kasus dokter dengan tuduhan serupa, di mana ia harus bertemu dengan jaksa penuntut yang juga merupakan mantan tunangannya, Geum Seo- Kyeong.

Doctor Lawyer ditulis oleh Jang Hong Chul dan disutradarai oleh Lee Yong Suk. Selain So Ji Sub, drama medis dan hukum ini juga dibintangi Lim Soohyang sebagai kepala jaksa penuntut dari Divisi Kejahatan Medis, Geum Seo Kyoung, dan Shin Sung Rok sebagai Lee Jayden, Direktur Banseok University Medical Center.

Baca juga: Persaingan Para Ibu yang Dramatis dalam Drama Korea Green Mother's Club

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."