Pro dan Kontra Paylater untuk Belanja Online, Pertimbangkan Ulang Sebelum Pakai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
mapemall.com memeriahkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada tanggal 12 hingga 14 Desember 2019

mapemall.com memeriahkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada tanggal 12 hingga 14 Desember 2019

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Belakangan ini produk atau sistem pembayaran paylater, atau beli dulu kemudian bayar belakangan semakin hits. Pemakaian produk ini juga turut membantu konsumen dan e-commerce dalam meningkatkan transaksi belanja karena tagihannya bisa dibayarkan di lain waktu.

Akan tetapi, keunggulan yang ditawarkan oleh fitur tersebut juga berbanding lurus dengan risiko yang diberikannya. Tak sedikit pengguna yang mengeluhkan pemakaian paylater malah menimbulkan masalah finansial di belakang. Karena terlalu sering berbelanja menggunakan layanan tersebut, tagihannya menjadi terlalu besar sehingga tak sanggup untuk dilunasi.

Cantika mencoba menghimpun pendapat warganet yang memilih pakai dan tidak pakai. Salah satu alasan mengapa tidak pakai datang dari Deasy Rafianty yang memilih tidak menggunakan paylater katena takut dengan tagihannya yang tiba-tiba melonjak seperti kalau ditagih kartu kredit.

"Kalau menurut saya pakai paylater tidak bermanfaat bagi yang tidak bisa pegang uang karena tidak bisa memanagenya, sudah gitu bunganya juga besar, namanya juga pinjaman," ucap Deasy saat dihubungi via pesan instan, Minggu, 8 Mei 2022.

Senada dengan Deasy, Annisa dan Mely juga merasakan keresahan yang sama. Bagi Mely pakai paylater bisa membuatnya kecanduan. Rasanya seperti ada dorongan mau terus digunakan. "Alasan aku tidak pernah mau aktifkan karena itu, takut kecanduan. Dan kalau ada utang, bikin tidur tidak nyenyak ,karena sekali coba jadi susah berhenti. Tapi, sekarang sudah tidak berani lagi," imbuh Mely.

Lalu, kalau bagi Annisa pakai paylater mendorongnya untuk lebih konsumtif. " Sampai sekarang, sih, kebetulan aku masih tidak tergoda, walau dulu permah sekali coba malah pusing karena risih ditagih-tagih padalah aku kan orangnya pelupa," seloroh Annisa. Oleh sebab itu, sekarang kalau mau belanja memang seperlunya saja, lebih ke nabung dulu dan kalau ada waktu luang baru belanja online.

Berbeda dengan Widi yang merasa penggunaan paylater justru sangat membantunya, tak heran Widi kini pakai dua macam paylater dari plarform yang berbeda.

"Kalau pakai gopay adminnya tidak begitu besar ya, walau limitku besar tapi bisa di-setting seperlunya kita, aku maksimal 1 Juta saja di Gopay, itu pun kepakai paling banyak total 800-an, seringnya kalo beli makan sharing sama temen-temen atau ada promo," ujarnya saat dihubungi melalui pesan instan.

Sementara, kalau shopeepaylater kemarin Widi pakai buat cicilan 0 persen dengan tenor 12 bulan. "Mayanlah sama kek pake CC. Lalu kalau beli yang sekiranya tidak terlalu besar, ke Tokopedia karena lebih besar freeong-nya,"

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

Menanggapi kontroversi masalah tersebut, tentu pemakaian layanan paylater harus dibarengi dengan rasa tanggung jawab untuk melunasi tagihannya hingga tuntas dan tidak berbunga. Memang terkesan mudah dan seringkali dianggap sebagai cadangan uang, sehingga cenderung disepelekan. Namun, fitur paylater memiliki beberapa risiko yang perlu dipahami oleh penggunanya agar tak disalahgunakan,

Berikut kekurangan dan kelebihan jika kamu memakai paylater seperti yang dilansir dari laman The Weekend

Kelebihan: cara mudah untuk meminjam

“Lebih mudah mengakses paylater daripada memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu kredit”, menurut Neil Kadagathur, kepala eksekutif Creditspring. Sebagian besar penyedia akan melakukan "pemeriksaan kredit lunak" sebelum menyetujui konsumen untuk layanannya, daripada melakukan penilaian utang secara penuh. Jenis cek ini tidak akan meninggalkan "jejak" pada catatan kredit Anda.

Forbes menambahkan bahwa "Anda pasti tidak membayangkannya jika Anda telah melihat lebih banyak penawaran pembayaran yang fleksibel" selama beberapa tahun terakhir. Layanan paylater pun dengan cepat diadopsi oleh berbagai pengecer, sehingga dalam banyak kasus Anda sekarang dapat membagi pembayaran untuk pakaian atau perlengkapan mandi semudah mungkin untuk pembelian teknologi yang lebih mahal.

Kekurangan: kesalahpahaman peminjam

Survei Creditspring menemukan bahwa satu dari tujuh responden berpikir “tidak mungkin” berutang menggunakan skema paylater – dan tingkat itu naik menjadi satu dari empat untuk responden di bawah 35 tahun.

“Sayangnya, meminjam uang tidak pernah datang tanpa konsekuensi,” kata Forbes. Bergantung pada syarat dan ketentuan masing-masing layanan, pengguna dapat terlibat dalam masalah pembayaran yang terlambat. Forbes memperingatkan bahwa skema paylater “membuat pembelian impulsif menjadi lebih mudah” dan “membuat pelacakan pengeluaran jauh lebih sulit”, membuat risiko tanpa disadari berutang lebih sering. 

Kelebihan: cara memenuhi kebutuhan

Karena harga tagihan rumah tangga melonjak, pembayaran terpisah untuk pembelian yang lebih besar selama beberapa bulan telah terbukti populer. “Konsumen semakin beralih ke produk paylater untuk mengelola keuangan mereka di tengah krisis biaya hidup”, kata City AM.

Citizens Advice mengatakan telah melihat peningkatan skema pembayaran tertunda yang dipasarkan sebagai "cara untuk memenuhi kebutuhan", dan mengakui bahwa "membagi dan menunda pembayaran pasti akan berhasil untuk beberapa orang dalam beberapa konteks". Namun, itu juga memperingatkan potensi jebakan tanpa sadar berutang.

Kelebihan: Membayar lebih dalam jangka panjang

Kesederhanaan model paylater adalah nilai jualnya sama. Konsumen mungkin pertama kali mengalami hambatan keuangan dengan membeli barang yang tidak mampu mereka beli, tetapi ini bisa menjadi masalah yang lebih besar jika mereka dikenakan biaya keterlambatan pembayaran atau suku bunga yang lebih tinggi sebagai akibatnya.

MoneySavingExpert mengatakan bahwa hampir setengah dari orang yang menggunakan paylatee “tidak sadar” bahwa mereka berisiko dikenakan biaya keterlambatan jika mereka melewatkan pembayaran. 

Kekurangan: Pengguna didorong melakukan pengeluaran impulsif

Mungkin masalah terbesar dengan platform paylater adalah bisa dianggap mendorong belanja impulsif. Dengan pengaturan yang terinci, Anda benar-benar dapat membawa pulang pembelian Anda dan itu milik Anda bahkan sebelum Anda memasukkan pembayaran ke dalamnya. Hal itu bisa menggoda, tetapi Anda bertanya-tanya berapa banyak orang yang dapat membeli barang-barang yang segera mereka sadari tidak benar-benar mereka inginkan dan butuhkan, dan sekarang harus membayarnya.

Kelebihan: Mencoba sebelum membeli

Salah satu alasan popularitasnya adalah memungkinkan pelanggan berbelanja online untuk "mencoba sebelum membeli".

Pembeli dapat memesan beberapa item pakaian sekaligus – misalnya, gaun dalam beberapa warna atau ukuran – dan mengembalikan yang tidak mereka inginkan, hanya membayar item yang mereka pilih untuk disimpan. Seorang pembelanja memberi tahu bahwa ini memungkinkannya untuk “berbelanja online seperti yang dia lakukan di kehidupan nyata, mencoba berbagai ukuran dan memeriksa kecocokan barang” sebelum melakukan pembelian akhir.

Baca: Pentingnya Aplikasi Produk Fashion Branded, Belanja Online Lebih Tenang

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."