Hari Kartini, Arawinda Kirana Ingin Ciptakan Ekosisten Ramah Perempuan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Arawinda Kirana menjadi aktris terbaik di Rea Sea International Film Festival. Foto: Instagram Arawinda Kirana.

Arawinda Kirana menjadi aktris terbaik di Rea Sea International Film Festival. Foto: Instagram Arawinda Kirana.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap perempuan bisa jadi pahlawan dengan kapasitas di bidangnya masing-masing dan aktris muda Arawinda Kirana ingin terus berjuang menciptakan ekosistem yang aman dan nyaman, termasuk untuk perempuan.

Peraih Piala Citra untuk aktris terbaik lewat film Yuni ini juga ingin terus menyuarakan agar kian banyak orang memahami bahwa kecantikan tak melulu terpaku pada stereotipe tertentu, bahwa cantik identik dengan kulit putih dan rambut lurus. "Kecantikan adalah hal yang unik, otentik dan orisinal," kata Arawinda Senin 18 April 2022.

Apa yang disuarakan soal standard kecantikan yang beredar di tengah masyarakat selama ini terkait dengan pengalamannya sendiri. Arawinda lahir dengan kulit gelap dan rambut keriting, tidak termasuk standar cantik bagi sebagian orang.

Sebelum memenangi penghargaan aktris terbaik di Asian World Film Festival, Red Sea International Film Festival dan Festival Film Indonesia, tak mudah bagi Arawinda Kirana untuk lolos kasting. Dibandingkan industri hiburan saat ini yang relatif lebih beragam, Arawinda menuturkan sekitar lima tahun lalu keberagaman itu belum sebanyak sekarang, termasuk representasi kecantikan yang beragam. "Dulu saya suka tidak diterima kasting, tapi sekarang sudah mulai banyak pergerakan representasi bahwa semua tekstur rambut dan warna kulit punya kecantikan masing-masing," ujar dia.

Kali pertama mendapat kesempatan sebagai pemeran utama dalam Yuni, film arahan sutradara Kamila Andini, namanya langsung meroket seiring bertambahnya prestasi "Yuni" di kancah internasional.

Pemilik nama lengkap Sri Arawinda Kirana Rustandi ini juga aktif menyuarakan kecantikan adalah hal yang unik dan berbeda untuk setiap individu lewat media sosial. Unggahan-unggahan tersebut, kata Arawinda Kirana, mendapat respons yang positif. "Ternyata orang suka dengan keunikan dan identitas individual kita," kata Arawinda yang aktif di teater dan mendalami tari Bali sejak kecil.

Aktris kelahiran 27 September 2001 ini menuturkan, penghargaan yang datang dari debutnya sebagai pemeran utama di layar lebar adalah salah satu pencapaian tertinggi. Tapi dia tak berpuas hati. Arawinda Kirana ingin ikut berperan membantu membuat industri jadi lebih beragam dan membuka jalan lebih lebar bagi semua orang.

Meski mendapat banyak pujian dari aktingnya sebagai remaja berprestasi yang menghadapi tekanan masyarakat, Arawinda mengungkapkan mimpi utamanya adalah berada di belakang kamera, yakni sebagai sutradara atau sinematografer. "Sebenarnya hati saya itu ada di membuat cerita, membuat visual naratif, menyuarakan mereka yang merasa tidak punya suara," ujar aktris yang aktif berorganisasi di sekolah.

Ambisi Arawinda Kirana ingin dicapai lewat pendidikan film yang akan digelutinya di luar negeri pada September mendatang.

Baca: Curhat Arawinda Kirana Pernah Dirundung saat Kelas 4 SD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."