Menuju JMFW 2023, Perkuat Indonesia jadi Penghubung Fashion Muslim Dunia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Desainer Irna Mutiara dengan brandnya Irna La Perle hadir dalam road to Jakarta Muslim Fashion Week/Foto: Doc. JMFW

Desainer Irna Mutiara dengan brandnya Irna La Perle hadir dalam road to Jakarta Muslim Fashion Week/Foto: Doc. JMFW

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) akan kembali diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada 20-22 Oktober 2022 mendatang yang bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Perhelatan JMFW merupakan upaya konkret Kemendag RI dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk fashion muslim Indonesia di pasar global, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kemajuan industri fashion muslim Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia.

Bertepatan dengan momen Ramadan, Kemendag RI menyelenggarakan kegiatan Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dalam acara Instore Promotion “Ramadhan Fashion Festival 2022” yang digelar dari tanggal 13 – 17 April 2022 bertempat di Gandaria City Jakarta. Dalam kegiatan Road to JMFW 2023 ini pada tanggal 16 April 2022 digelar acara Talkshow, Trunk Show serta Exhibition (Pameran) produk fashion muslim unggulan Indonesia.

Sebagaimana Roadmap Fashion Muslim Indonesia, maka fokus penyelenggaraan JMFW tahun 2022 ini adalah penguatan branding fashion muslim Indonesia dengan segala potensi, kreativitas, dan inovasi produk. Sementara itu, pada 2023, targetnya adalah penguatan jejaring kerja (networking) dengan terjun langsung dalam peta fashion internasional. Lalu, target untuk 2024 adalah deklarasi Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia, melalui JMFW yang telah menjadi perhelatan internasional.

Parade fashion show penutup Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

“Indonesia bukan hanya sebagai pasar fashion muslim terbesar di dunia. Dengan sumber daya yang dimiliki dan dapat dioptimalkan, Indonesia mempunyai kapasitas menjadi trendsetter, pusat fashion muslim dunia. Kemendag menginisiasi suatu platform bekerjasama dengan KADIN untuk membuat ekosistem fashion muslim yang besar supaya kita betul-betul kuat, sustainable, dalam pengembangan fesyen muslim yaitu Jakarta Muslim Fashion Week,” papar Miftah Farid, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan RI dalam sambutannya 

Lebih lanjut, Miftah Farid menjelaskan, “Secara implisit, Indonesia telah menjadi trendsetter fashion muslim dunia, dan Indonesia telah menjadi pusat kajian fashion muslim dunia, dari Australia, Kanada, negara manapun, datang ke Indonesia untuk belajar tentang fashion muslim.

Pencapaian ini harus kita sampaikan ke masyarakat luas. Pemerintah akan selalu support secara nyata dan mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia. Banyak hal yang perlu kita kerjakan bersama-sama dan diperlukan sinergi dengan berbagai pihak terkait.”

“Kegiatan Road to JMFW 2023 meliputi tiga hal. Pertama, sosialisasi di masyarakat Indonesia, kemudian dengan fashion komuniti di luar negeri, dan terkoneksi dengan trendsetter fashion muslim di Paris, London, United Arab, dan Turki,” imbuh Miftah Farid.

Dengan mengusung tema "Jakarta Muslim Fashion Week: Indonesia Menjadi Hub Fashion Muslim Dunia", talkshow menghadirkan para pembicara yaitu Jetty R. Hadi, Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC); Irna Mutiara, Founder Islamic Fashion Institute (IFI); Istafiana Candarini, Director of kami. yang dipandu oleh moderator Taruna K. Kusmayadi, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Koleksi Raegita Zoro tampil di gelaran road Jakarta Muslim Fashion Week 2023/Foto: Doc. JMFW

Talkshow tersebut memaparkan pandangan para narasumber tentang upaya mewujudkan Indonesia menjadi pusat fashion muslim dunia. Jetty R. Hadi memaparkan, “Kalau kita mau menjadi gerbong di depan, menjadi pusat fashion muslim dunia, kita harus punya pengetauan, ilmu, dan riset tentang fashion muslim yang terjadi di dunia. Kalau tanpa itu, kita tidak punya arahan atau road map-nya bagaimana fashion muslim Indonesia akan dikembangkan ternasuk menentukan prioritas pasar ekspor produk fashion muslim Indonesia.

Mewakili pihak akademisi, Irna Mutiara, menjelaskan, “Busana muslim yang telah menjadi budaya Indonesia akan berkelanjutan menjadi pusat fashion muslim dunia, apabila didukung dengan industri yang melakukannya dan institusi pendidikan yang mengajarkan ilmunya kepada para pelaku industrinya.

Desainer Wignyo dengan brandnya Tenun Gaya hadir dalam road to Jakarta Muslim Fashion Week/Foto: Doc. JMFW

Istafiana Candarini sebagai praktisi di industri fashion muslim di tanah air pun berbagi pengalaman, “Untuk go-international, pelaku bisnis membutuhkan kesiapan manajemen organisasi, dan secara kualitas produk juga harus memantaskan diri dengan standar internasional. Mengikuti trade show internasional merupakan salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mempromosikan produk secara global. Terkait bahan baku, 10 tahun lalu untuk bahan kerudung kami harus impor.

"Alhamdulillah, sekarang sudah bisa pakai produk lokal. Sudah banyak pabrik garmen yang mau berkolaborasi untuk menyediakan bahan yang kami butuhkan. Kalau tren, inspirasi kami tetap mengacu pada tren global, namun kami meleburkan dengan selera lokal karena potensi pasar domestik masih sangat besar.”

Kegiatan Road to JMFW 2023 ini ditutup dengan Trunk Show yang menampilkan ragam gaya modest wear dari brand dan desainer muslim Indonesia yaitu KHANAAN, kami., RAEGITAZORO, Tenun Gaya by Wignyo, L.tru, Najua Yanti, deceusuzan, Irna La Perle, Reborn29 by Syukriyah Rusydi, dan Sofie

Baca: Tren Fashion Muslim 2022: Warna Lavender, Bahan Nyaman, dan Smart Casual

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."