Sambut Ramadan, Sri Mulyani: Waktunya Tingkatkan Kepekaan Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Sri Mulyani dalam webinar Women Leaders Forum (WLF) 2022:

Sri Mulyani dalam webinar Women Leaders Forum (WLF) 2022: "Achieving an Equal Future" pada 8 Maret 2022/Unilever

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani merilis video singkat dalam menyambut bulan Ramadan. "Alhamdulillah malam hari ini kita memasuki hari pertama bulan Ramadan," katanya pada unggahannya di Instagram pada 2 April 2022.

Sri Mulyani mengatakan bahwa bulan Ramadan adalah bulan suci yang sangat dirindukan umat muslim d seluruh dunia. Karena di bulan itulah, umat muslim menjalankan ibadah puasa untuk menahan hawa nafsu sendiri. "Ini adalah ibadah antara kita dengan Allah SWT," katanya.

Sri Mulyani pun mengatakan bahwa dalam menjalankan ibadah puasa, seseorang akan terasah untuk terus meningkatkan kepekaan diri. "Kita akan terasah untuk terus meningkatkan kepekaan kita terhadap masyarakat dan juga terhadap keseluruhan umat manusia," katanya.

Sri Mulyani pun mengingatkan bahwa suasana pandemi belum berakhir. Ia pun mengajak masyarakat untuk merayakan kemeriahan suasana Ramadan ini dengan tetap saling menjaga dan peduli kepada sesama, serta tetap patuh pada protokol kesehatan.

Di bulan Ramadan yang penuh rahmat ini, Sri Mulyani berharap umat muslim bisa menjalankan ibadah ssecara khusyuk sambil mempererat tali persaudaraan, dengan teman, saudara dan seluruh umat manusia. "Semoga di Ramadan ini kita semua akan mendapatkan berkah dan rahmat oleh Allah SWT hingga bisa mencapai kemenangan. Marhaban ya Ramadan," katanya.

"Selamat menunaikan ibadah puasa bagi segenap umat muslim. Semoga momen yang telah kita nanti-nantikan ini memberikan banyak manfaat bagi seluruh umat manusia di dunia," kata Sri Mulyani melanjutkan.

Baca: Ingat Cucu, Sri Mulyani Borong Oleh-Oleh Khas Jawa Tengah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."