Dhini Aminarti Ungkap Alasan Terima Pinangan Dimas Seto 13 Tahun Lalu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(paling kiri) Dhini Aminarti dan suami, Dimas Seto. Foto: Instagram/@dhiniaminarti

(paling kiri) Dhini Aminarti dan suami, Dimas Seto. Foto: Instagram/@dhiniaminarti

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan selebriti, Dhini Aminarti dan Dimas Seto bagikan awal cinta mereka bersemi. Kisah cinta tersebut dibagikan oleh mereka saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Cerita Untungs milik sahabat mereka yang juga pasangan selebriti, Arie Untung dan Fenita Arie.

Dhini dan Dimas kali pertama berjumpa pada tahun 1999 dalam ajang pencarian model majalah remaja. Dhini yang saat itu menjadi juara pertama lomba tersebut mendapat kalungan bunga dari Dimas sebagai juara tahun sebelumnya. Di momen itu, Dimas sudah mulai terpikat dengan pesona Dhini yang energik.

Setelah itu, keduanya tidak bertemu selama beberapa tahun karena rumah produksi tempat mereka bernaung berbeda. Sekitar tahun 2002 atau 2003, keduanya baru bertemu lagi untuk casting sinetron, lalu putus komunikasi lagi.

Baru di tahun 2008, keduanya bertemu tak sengaja di mal kawasan Jakarta Selatan. Kala itu, Dhini bersama ibundanya, Nita Shahab, sementara Dimas dengan kedua teman laki-lakinya.

"Dari situ, mulai hubungan berlanjut, intens. Teleponan," ujar Dimas dikutip dari kanal Youtube, Selasa, 29 Maret 2022.

Keduanya juga kerap pergi bersama, termasuk nonton film di bioskop hingga menghadiri acara pernikahan teman. Tapi gelora asmara keduanya sempat meredup karena Dhini ingin fokus menyelesaikan skripsinya. "Abis itu, udah nih hilang. 'Aku mau skripsi', alasannya gitu," tutur aktor 42 tahun itu.

"Tau dong, kalau cewek logatnya seperti itu berarti ada yang (deketin) atau menolak secara halus. Itu 2008. Kita digituin, yaudah sama-sama menghilang (berpisah sementara)," sambungnya.

Selama setahun, Dhini dan Dimas tak berkomunikasi. Baru di awal tahun 2019, keduanya bertemu lagi karena membintangi satu judul film. Selama syuting itu, Dimas semakin intens mendekati Dhini.

"Udah izin sama lokasi, pokoknya setiap hari apa dia izin pulang cepet (untuk main futsal). Kok, kamu gak pulang? 'Enggak, pengen ngobrol dulu (sama kamu)," Dhini mengenang trik pendekatan Dimas kepadanya.

Selama syuting, keduanya mengatakan kerap dijodoh-jodohkan oleh kru film hingga sutradara. Dukungan positif itu membuat benih-benih cinta yang sudah ada sejak beberapa tahun sebelumnya semakin berkembang.

Dhini Aminarti dan suami, Dimas Seto. Foto: tangkapan layar Youtube/Cerita Untungs

Melihat perjuangan Dimas mendekatinya lebih intens, Dhini pun luluh. Ia terpikat dengan keseriusan Dimas untuk meminangnya sebagai istri. Di matanya, Dimas memenuhi kriteria kepala rumah tangga dalam Islam, salah satunya tak pernah meninggalkan salat.

"Satu hal yang bikin aku mau sama dia karena dari tahun 99 aku syuting sampai saat itu aku syuting, aku gak pernah ngeliat cowok anak muda di lokasi syuting rajin salat. Ngeliat dia itu, lebih ke salatnya," imbuhnya.

"Karena kita berpikir sebagai seorang perempuan, kalo mo menikah kan harus cari imam yang bisa membimbing. Yang paling basic banget menurut aku, ya, ibadah salatnya. Gimana kita mau bisa rumah tangga solid. Kalau fondasi agamanya gak ada," lanjutnya.

Selain itu, Dhini juga meminta petunjuk dari Allah lewat salat istikharah dan mengantongi restu orang tua sebelum menerima pinangan Dimas.

"Kalau misalnya mau cari jodoh, harus dapat ridho dari orang tua. Dan, apa yang mama mau ada di Dimas. Jadi, mama selalu bilang 'mama bersyukur banget sih, kak, alhamdulillah kamu nikah sama Dimas. Karena apa yang mama mnta sama Allah, alhamdulillah diijabah semuanya ada di Dimas," jelas perempuan 38 tahun itu.

Akhirnya, Dhini Aminarti dan Dimas Seto mengikat janji setia pada 12 Desember 2009. Keduanya hanya menyiapkan pernikahan dua bulan setelah lamaran pada bulan Oktober.

Baca juga: Curhat Dhini Aminarti Syuting Film bareng Suami: Ribet Sih Sebenarnya, karena...

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."