Fatin Shidqia Sempat Keliru Maknai Cantik: Dulu, Pengen Banget Rambut Lurus

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Fatin Shidqia. Foto: Instagram/@fatin30

Fatin Shidqia. Foto: Instagram/@fatin30

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi, Fatin Shidqia mengungkapkan kala remaja sempat keliru memaknai apa itu cantik. Di matanya, perempuan cantik itu memiliki rambut lurus dan berponi. Sementara rambutnya keriting. Hal itu ia kisahkan saat menjadi bintang tamu di TS Talks episode 118 yang dipandu Luna Maya dan Marianne Rumantir yang diunggah ke kanal Youtube TS Media, Senin, 28 Maret 2022.

"Saya pengen punya mesin waktu, supaya saya bisa...," Luna Maya membacakan pertanyaan untuk juara satu X Factor Indonesia musim pertama itu.

"Supaya saya bisa dari kecil, enggak suka smoothing-in rambut. Aku tuh dulu pengen banget (rambut) lurus," jawab Fatin.

Ia mengakui di masa itu belum memahami pentingnya mencintai diri sendiri atau self-love. Jadi, ia menetapkan standar cantik itu dari tampilan kebanyakan perempuan di sekitarnya.

"Sampe kalo ngeliat definisi cantik, harus ponian, rambutnya harus lurus," jelas sahabat komika Arafah ini.

Seiring pertambahan usianya, Fatin menyadari bahwa cantik itu bangga dengan apa yang dimiliki. Ia memahami setiap perempuan cantik dengan gaya dan keunikannya masing-masing. Oleh karena itu, jika ada mesin waktu untuk kembali masa lalu, ia ingin meyakinkan dirinya agar bangga dengan rambut keriting.

"Jadi pengennya (kalau ada mesin waktu) pengen ngobrol sama diri aku yang kecil, 'gapapa keriting, itu lucu'," ujar perempuan 25 tahun itu.

Fatin diketahui baru mengenakan hijab saat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Masih terkait tampilan cantik, Fatin mengtakan selain ponsel, liptint adalah barang bawaan wajib di tasnya. "Lipstik, karena (untuk atasi tampilan) pucat, lebih ke liptint mungkin," tandas Fatin Shidqia.

Baca juga: 10 Menit sebelum Bernyanyi, Fatin Shidqia Selalu Lakukan Ini 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."