Nyaris Menjadi Korban Phishing, Tasya Kamila Kini Lebih Teliti

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Tasya Kamila. Instagram

Tasya Kamila. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris, Tasya Kamila punya pengalaman berharga di media sosial sampai membuatnya berhati-hati saat sedang beraktivitas di dunia maya. "Penting belajar dan cari informasi menjaga keamanan saat kita terjun ke dunia maya," kata Tasya saat acara Kelas Kecerdasan Digital 2022, Jumat, 18 Maret 2022. 

Sekitar enam tahun lalu, akun Instagram Tasya pernah diretas, dia menjadi korban phishing. Saat itu, dia mengira sedang masuk (login) ke Instagram, padahal sebenarnya situs palsu buatan penjahat siber.

Alumnus Universitas Indonesia ini mengaku waktu itu dia tidak lagi mengecek ulang apakah laman yang diakses adalah resmi, dia telanjur memasukkan data-data hingga akunnya diretas.

Belajar dari kejadian itu, Tasya sekarang selalu mengecek keaslian situs atau aplikasi yang sedang diakses supaya tidak menjadi korban phishing lagi. "Aku ajarin juga ke orang-orang terdekat, apakah situs itu asli," kata Tasya.

Kewaspadaan ini juga berlaku untuk belanja online, aktivitas yang belakangan ini sering dilakukan karena pandemi. Dia menyarankan untuk selalu mengecek lagi soal keaslian toko online sebelum berbelanja.

Ketika diminta mengisi data di sebuah situs, menurut Tasya, pertimbangkan ulang apakah data tersebut memang perlu dan apakah aman.

Salah satu yang paling penting menurut Tasya, tidak perlu terlalu banyak membagikan informasi pribadi di dunia maya, apalagi data yang sensitif. "Jejak digital akan selalu ada dan bisa mempengaruhi kita," kata Tasya.

Sebelum mengunggah sesuatu di dunia maya, ada baiknya mempertimbangkan apa dampak yang bisa timbul akibat konten tersebut. "Apakah aku akan menyesal nanti, apakah ini layak karena ada jejak digital," kata Tasya.

Baca: Tasya Kamila: Ajak Keluarga Lakukan Pengelolaan Sampah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."