Dukung Apriyani Rahayu yang Alami Cedera Betis, Greysia Polii Ingatkan Proses

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Sumber Twitter @INABadminton.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Sumber Twitter @INABadminton.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perjuangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di All England 2022 harus terhenti di babak 16 besar karena cedera betis yang dialami Apriyani Rahayu. Dalam unggahannya di Instagram, Greysia Polii menuliskan pesan menyentuh untuk partnernya, Apriyani Rahayu. "Apri sudah mengalami cedera betis yang hampir dekat ke lutut sebelum berangkat ke All England. Dia sedang berjuang melawan segala sesuatu, kasih dia waktu untuk berkembang lebih jauh lagi," tulisnya pada 18 Maret 2022.

Ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu terpaksa mundur dari ajang kejuaraan bulu tangkis All England 2022. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu memutuskan mundur saat menghadapi wakil India Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela di tengah laga gim kedua saat kedudukan 21-18, 14-19.

Greysia Polii mengungkapkan bahwa perjalanan mereka masih panjang, dan apabila para penggemar mengikuti perjalanan mereka sebagai partner. Ada banyak sekali hal yang telah dialami tim ganda kebanggan Indonesia itu. Mereka pernah menelan kekalahan juga merayakan kemenangan. Dari jatuh hingga mencoba bangkit lagi, dan dari cedera hingga akhirnya dapat menjadi juara. Ada rasa sakit yang harus ditahan, rasa puas yang harus dihilangkan. "Semua itu hanya ada dalam satu kata yaitu PROSES," tulis Greysia Polii.


Penting bagi setiap individu untuk menghargai segala proses yang telah dilakukan oleh seseorang dalam segala aspek, termasuk dalam aspek kesehatan mental dan fisiknya. Setiap proses menggambarkan hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. "Yang bisa aku utarakan adalah rasa terimakasih dan rasa syukur sudah berjuang bersama dan memberikan hasil yang terbaik. I love her more than the world ever know. KEEP COMING BACK STRONGER (aku menyayanginya lebih dari yang dunia tahu. Kembalilah menjadi sosok yang lebih kuat)," ucapnya menyemangati Apriyani Rahayu.

Cabang olahraga bulu tangkis Indonesia selama ini sudah sering mencetak atlet profesional kelas dunia serta mampu mengharumkan nama Indonesia. Untuk itu, banyak masyarakat menaruh harapan besar agar prestasi olahraga atlet tanah air bisa lebih meningkat lagi. Namun, harapan yang tinggi serta hasil yang terkadang tak sesuai dengan harapan dapat membawa seorang atlet ke tingkat stres dalam olahraga. Untuk itu, seperti kata Greysia yaitu beri dia waktu untuk berkembang lebih jauh lagi.

Menurut firstbeat.com, stres yang dapat dialami oleh atlet bisa beragam seperti stres kompetitif yang umumnya meliputi cedera, tekanan kembali dari cedera, tekanan menjelang hari pertandingan, tekanan untuk tampil selama pertandingan besar, dan lain sebagainya. Stresor kompetitif ini merupakan stresor yang terkait langsung dengan situasi olahraga yang dialami atlet. Pada dasarnya, stresor adalah stresor yang paling jelas dan paling terkait langsung dengan apa yang terjadi selama pelatihan atau dalam permainan.

Stresor setiap atlet berbeda. Dan respons mereka terhadap stresor kompetitif ini juga akan bervariasi. Mengetahui kapan stresor kompetitif membanjiri seorang atlet dan memiliki pengaruh yang merugikan dapat menjadi tindakan pencegahan yang penting untuk menghindari masalah lebih lanjut di kemudian hari.

DIAH RETNO ANDANI | ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."