5 Fakta Menarik Drakor Forecasting Love and Weather yang Dibintangi Song Kang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Song Kang dan Park Min Young dalam drama Korea Forecasting Love and Weather. Dok. Netflix.

Song Kang dan Park Min Young dalam drama Korea Forecasting Love and Weather. Dok. Netflix.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Forecasting Love and Weather yang dibintangi oleh Park Min Young dan Song Kang memperlihatkan perspektif orang-orang yang bekerja di Badan Meteorologi Korea, di mana mereka menghadapi berbagai pahit-manis kehidupan setiap hari.

Drama korea komedi romantis ini juga menceritakan kompleksitas cinta yang dapat membingungkan layaknya cuaca. Jin Ha-kyung (Park Min Young) adalah seorang perempuan yang tidak ingin lagi terlibat dalam hubungan asmara di tempat kerja setelah mengalami patah hati yang mendalam.

Namun, ia justru menjalin hubungan dengan Lee Si-woo (Song Kang), anak baru di timnya yang berbeda tetapi memikat dengan caranya sendiri. Hubungan mereka pun penuh risiko seperti berjalan di atas lapisan es yang tipis.

Banyak tantangan yang menanti, seiring keduanya mencoba menyembunyikan hubungan mereka dan menghadapi berbagai kecemburuan dari pihak-pihak lain.

Berikut lima fakta menarik Forecasting Love and Weather

1. Inspirasi cerita

Drama menandakan kembalinya Cha Young Hun ke kursi sutradara setelah merilis drama pemenang Grand Prize di Baeksang Arts Awards ke-56, When the Camellia Blooms. Sang sutradara pun menjelaskan perjalanan panjang dari pembuatan ide serial terbarunya ini.

“Penulis Sun Young membutuhkan riset selama dua tahun, bisa dibilang tinggal di Badan Meteorologi Korea selama delapan bulan, dan lembur bersama mereka selama dua bulan untuk menangkap suasana di sana,” ujar sutradara Cha, dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 23 Februari 2022.

“Ketika saya berbicara dengannya, kami melihat ada kesamaan antara cuaca dan kehidupan manusia. Kita tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi di kehidupan, begitu juga dengan cuaca. Terkadang prediksi bisa salah, tapi kita tidak menyerah. Saya rasa ini yang membuat Forecasting Love and Weather menarik.”

2. Percintaan di Badan Meteorologi Korea

Berlatar di Badan Meteorologi Korea, Forecasting Love and Weather merupakan drama Korea pertama yang menyorot prakiraan cuaca sebagai premisnya.

“Kita akan mengintip kehidupan para karyawan di Badan Meteorologi Korea, termasuk bagaimana mereka saling memahami dan tumbuh bersama,” ujar sutradara Cha Young Hun.

Menempatkan romansa di tengah kesibukan layanan cuaca pun menjadi tantangan tersendiri bagi drama ini.

“Para karakternya harus selalu menunjukkan emosi, namun ini merupakan hal yang sulit karena mereka sebenarnya bekerja dalam shift selama 12 jam, melakukan rapat sekitar lima sampai enam kali, dan harus memperhatikan gambar satelit yang berubah setiap lima sampai sepuluh menit. Mencari keseimbangan antara profesionalisme dan cinta itulah yang menjadi tantangannya.”

Park Min Young dalam drama Korea Forecasting Love and Weather. Dok. Netflix.

3. Pujian untuk "Ratu Komedi Romantis"

Terkenal akan peran-perannya di When the Weather Is Fine, Her Private Life, dan What’s Wrong with Secretary Kim, tak heran apabila Park Min Young mendapat julukan Ratu Komedi Romantis.

Pujian pun dilontarkan dari sang lawan main, Song Kang. “Saya sudah lama melihatnya di TV, sehingga saya agak gugup bertemu dengannya. Menurut saya, Min Young sangat berpengalaman, cermat, dan dia sering meminta pendapat saya. Saya menghargai sikapnya tersebut karena kami bisa belajar dan berpikir bersama.”

Sutradara Cha juga ikut berkomentar, “Min Young adalah Ratu Komedi Romantis, sehingga saya dan Si-woo banyak belajar dari Min-young, terutama untuk adegan-adegan romantis. Jika ada adegan di mana Si-woo terdengar kurang pas, Min Young akan datang dan mencontohkan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Kami hanya mengikuti saja.”

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."