Hari Peduli Sampah Nasional, 5 Tips Cegah Food Waste dan Food Loss dari Rumah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi menyusun makanan dengan HLLBAR/IKEA

Ilustrasi menyusun makanan dengan HLLBAR/IKEA

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Fenomena food waste (sisa makanan) dan food loss (makanan terbuang) menjadi perhatian khusus bagi banyak orang, karena isu ini memberikan dampak bagi lingkungan, seperti pencemaran air, emisi karbon, hingga pemanasan global. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), food waste mengacu pada penurunan kualitas atau kuantitas pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen. Serupa tapi tak sama, selain food waste, terdapat juga food loss yang menurut FAO merupakan makanan yang terbuang akibat penurunan kuantitas atau kualitas. Setiap tahunnya, sepertiga dari seluruh produksi pangan di dunia harus terbuang, dengan rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dari pemborosan tersebut.

Sementara itu, berdasarkan data dari Global Hunger Index 2021, tingkat kelaparan Indonesia berada di peringkat ketiga di Asia Tenggara. Kondisi ini menjadi ironi mengingat fakta bahwa berdasarkan The Economist Intelligence (EIU) tahun 2017, Indonesia menyandang gelar negara kedua penghasil sampah makanan (food waste and loss) terbesar di dunia. Selain itu, berdasarkan data yang sama satu orang Indonesia menghasilkan sampah makanan sebanyak 300 kilogram per tahun.

Dalam rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya, IKEA Indonesia ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mulai lebih bijaksana dalam mengonsumsi makanan dan juga memilah sampah makanan. Untuk meminimalisir food waste dan food loss dari rumah, kamu bisa melakukan cara sederhana di bawah ini dengan bantuan produk dari IKEA, lho!

1. Merencanakan menu makanan dengan bijak
Langkah awal sederhana untuk mencegah food waste dan food loss adalah dengan rutin membuat meal plan atau perencanaan makanan. Seperti contoh, rencanakanlah menu makanan yang mau kamu makan atau masak selama seminggu ke depan. Perhatikan juga kandungan gizi dalam meal plan, konsumsi bahan makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, protein berkualitas tinggi, dan lemak sehat, sambil membatasi sumber biji-bijian olahan, gula tambahan, dan garam berlebih.

Cara lainnya adalah dengan berbelanja bahan makanan untuk mengisi kebutuhan yang sedang kurang atau sudah habis saja. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko kelebihan makanan.

2. Mengorganisir penyimpanan makanan
Setelah berbelanja, tentunya kamu perlu menyimpan makanan di kulkas atau pun dapur. Menyimpan makanan harus dilakukan secara tepat, menyesuaikan jenis makanannya. Cari tahu dan pelajari usia serta cara menyimpan macam-macam makanan, seperti daging, sayur, umbi-umbian, dan lain-lain.

Untuk produk buah dan sayur segar, kamu bisa simpan di kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat celcius dengan ISTAD, kantong yang dapat ditutup dari IKEA yang aman digunakan dalam freezer dan tahan pada suhu hingga 50 derajat celcius.

Ilustrasi menyusun makanan di kulkas gunakan Seri IKEA 365+/Ikea

Sedangkan untuk daging mentah, kamu bisa masukkan pada wadah yang tertutup dan pisahkan dari makanan lainnya. Simpan makanan segar atau pun sisa makanan dalam wadah yang bening agar terlihat dan kamu tidak lupa dengan seri IKEA 365+ dari IKEA. Terbuat dari kaca, kamu dapat masukan wadah ini langsung ke microwave atau oven jika kamu ingin menghangatkan makanan kembali. Selain itu, wadah makanan ini juga dapat digunakan sebagai piring saji.

Memisahkan makanan yang mengeluarkan gas etilena dari makanan lain, seperti pisang, alpukat, dan tomat menggunakan KORKEN, stoples dengan penutup berbahan kaca bening dari IKEA. Kamu dapat menjaga makanan tetap segar lebih lama dan mengurangi food waste atau food loss dengan menyimpan makanan di dalam toples kedap udara. Stoples kedap udara juga cocok untuk menyimpan bumbu dapur atau selai.

3. Menjadikan sisa makanan sebagai kompos
Tidak hanya memperhatikan cara menyimpan makanan dan berbelanja dengan bijak, sampah sisa makanan bisa dikurangi dengan diubah menjadi pupuk. Kamu bisa mulai dengan membuat kompos dari sisa sayuran, buah, ampas kopi, atau teh. Selain dapat menggunakan sisa-sisa dapur sebagai kompos untuk tanaman, kamu juga bisa menanam kembali sayuran dari sisa-sisa yang akan dibuang. HÅLLBAR, tempat sampah dengan tutup dari IKEA dapat membantu kamu untuk memilah sampah makanan dengan bijak.

Bagi kamu pelanggan setia IKEA, tentu tidak asing lagi dengan FRAKTA, tas berbahan dasar ramah lingkungan yang dapat terurai. Selain HÅLLBAR, kamu dapat menggunakan FRAKTA sebagai tempat menanam tanaman atau menyimpan sampah organik untuk dijadikan sebagai pupuk kompos. Berbagai langkah kecil menjaga bumi ini tidak rumit bukan?

4. Memanfaatkan kembali makanan
Food waste dan food loss juga dapat terjadi karena kecenderungan kita untuk membuang langsung makanan yang tidak habis. Padahal ada banyak makanan yang sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi keesokan harinya jika kita simpan dahulu di kulkas dengan cara yang tepat. Bahkan banyak juga makanan yang bisa diolah kembali sehingga bisa menjadi hidangan baru yang tak kalah lezatnya. Contohnya, kamu bisa membuat kaldu sayuran dari batang atau kulit sayuran, lho! Caranya adalah dengan menyaring kaldu sayur dan menyimpannya dalam kulkas sehingga dapat kamu gunakan untuk berbagai keperluan masak di kemudian hari.

5. Membagikan makanan berlebih kepada sesama
Berbagi makanan merupakan salah satu cara terbaik untuk meluaskan dampak positif sekaligus mengurangi gap konsumsi di Indonesia. Kamu dapat memberi atau membagikan makanan yang berlebih kepada keluarga, teman, kerabat, atau pun tetangga. Selain dapat mengurangi food waste, dengan cara tersebut kita juga dapat menjalin solidaritas serta mempererat hubungan kekerabatan, lho!

Itulah tadi langkah sederhana untuk mencegah food waste dan food loss dari rumah. Dengan mengurangi kebiasaan membuang makanan, kamu dapat memberikan banyak dampak positif tidak hanya kepada dirimu tetapi juga kepada orang terdekat bahkan lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan mencegah food waste dan food loss di atas juga sudah mencakup metode 3R yakni Reduce, Reuse, Recycle yang dapat membantu kamu untuk memulai gaya hidup yang berkelanjutan dari rumah.

Baca: Alasan Buka Puasa Sebaiknya Makan Secukupnya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."