Sempat Khawatir Soal Stretch Mark, Ini Solusi Ala Eriska Rein

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Eriska Rein (Dok. Pribadi)

Eriska Rein (Dok. Pribadi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Stretch mark menjadi salah satu kekhawatiran yang banyak dialami ibu hamil, tak terkecuali aktris Eriska Rein yang kini sedang hamil anak kedua. "Aku khawatir banget. Jadi ini kehamilan kedua dan dari awal aku udah mikir ini timbul stretch mark-nya makin parah enggak ya, bisa hilang enggak ya," kata Eriska dalam sebuah acara virtual bersama Mama's Choice pada Rabu.

"Jadi ya aku mengalami itu dan kalau sudah timbul di perut membuat aku enggak percaya diri," lanjutnya.

Untuk mencegah stretch mark, Eriska Rein mengatakan dia sudah memikirkan hal tersebut sejak awal kehamilan, dengan mencari tahu informasi mengenai produk yang dapat menyamarkan stretch mark aman.

Adapun produk yang saat ini dia pakai adalah krim dan serum yang mengandung bahan-bahan alami. "Aku pakai setiap hari, setelah bersih-bersih, setelah mandi aku enggak lupa pakai krim dan serum biar lebih maksimal," kata Eriska.

"Sehari dua kali aku pakai, sebelum tidur pun aku pakai karena aku juga ingin kulit tubuhku selalu lembap dan elastis," kata dia.

Diketahui, stretch mark merupakan guratan bekas peregangan kulit yang muncul di area perut, paha, pinggul, payudara, lengan atas, dan punggung bagian bawah, yang kerap membuat banyak perempuan tidak percaya diri.

Selain karena kehamilan, stretch mark juga dapat timbul karena faktor penambahan berat badan, obesitas, riwayat keluarga, pubertas, sindrom cushing, etnis, dan penggunaan steroid dalam jangka panjang. "Kalau aku kebanyakan di perut dan paha karena mungkin ada penambahan berat badan. Ada juga sisa-sisa stretch mark dari kehamilan pertama," kata Eriska Rein.

Baca: Cegah Stres saat Pandemi, Eriska Rein Pastikan Ada Me Time dan Main dengan Anak

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."