Kunci Sukses Berbisnis Bersama Pasangan, Redam Ego Masing-Masing

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Pasangan suami istri pemimpi, Ika Puspa Sari dan Supriyadi yang berhasil membangun bisnis Al-Mubarokah Herbal di platform Lazada/Lazada

Pasangan suami istri pemimpi, Ika Puspa Sari dan Supriyadi yang berhasil membangun bisnis Al-Mubarokah Herbal di platform Lazada/Lazada

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu elemen penting dalam memperkuat bahtera rumah tangga adalah dengan saling mendukung satu sama lain. Berbekal cita-cita, pasangan pemimpi Ika Puspa Sari dan Supriyadi berhasil membangun bisnis Al-Mubarokah Herbal, toko yang menjual berbagai variasi madu, kurma, dan produk herbal lainnya yang kian mendulang sukses di Lazada. Dengan harapan bisa membantu pelanggan meningkatkan imunitas dan kesehatan, mereka kini bahu membahu menangani ribuan pesanan setiap harinya.

“Kami adalah pasangan pemimpi, yang sebelum memulai bisnis selalu berandai-andai. Kami selalu berpikir, alangkah baiknya jika kami bisa bekerja bersama-sama dan menciptakan bisnis keluarga yang sukses. Alangkah baiknya juga kalau bisnis kami bisa membantu banyak orang, dengan produk yang kami sediakan. Dan masih banyak ‘andai-andai’ lainnya yang pada akhirnya mendorong kami untuk membuka toko Al-Mubarokah Herbal,” ujar Ika dalam keterangan pers yang diterima Cantika.com.

Untuk pasangan yang sedang memikirkan untuk membangun usaha bersama namun khawatir terlibat konflik, kunci utama menurut Ika dan Gupi adalah dengan saling meredam ego masing-masing dan berusaha mendengarkan pendapat pasangannya.

“Saya dan suami memang memiliki pemikiran yang sangat berbeda. Tapi karena kami punya misi yang sama untuk mengembangkan usaha dan bisa memberikan manfaat untuk orang lain terutama yang bergantung pada usaha kami, maka kami selalu fokus pada tujuan bersama ini. Saya sendiri merasa lebih aman untuk berbisnis bersama suami, karena ke mana pun saya pergi untuk kepentingan usaha, suami pasti akan menemani. Rasanya juga lebih nyaman untuk berdiskusi bersama suami karena kami sudah memahami karakter satu sama lain sehingga bisa lebih menghargai pendapat masing-masing,” tambah Ika.

Tips lainnya, menurut Ika, sebaiknya dibuat pemisahan peran sehingga masing-masing memiliki tanggung jawab yang berbeda. Tidak perlu mencampuri tanggung jawab pasangan, bila tidak dimintai pendapat. Di Al-Mubarokah Herbal, Ika bertanggung jawab menangani toko online di Lazada, sedangkan suaminya fokus di sisi produksi. Strategi ini tidak hanya berhasil untuk hubungan Ika dan Gupi sebagai suami istri, namun juga untuk pertumbuhan usahanya. “Kami sangat bersyukur bisa berada di posisi ini. Bahkan terkadang rasanya masih seperti mimpi. Memang benar, kami ini pasangan pemimpi,” kata Ika tertawa.

Dalam mengembangkan bisnis, Ika dan Gupi, bertekad untuk mengejar mimpi dan cita-cita mereka bersama meski membangun bisnis sebagai pasangan suami istri tentu tidak mudah. Mereka mengaku pernah mengalami rintangan dalam membangun Al-Mubarokah Herbal, terutama karena perbedaan pendapat. Namun Ika dan Gupi mampu mengesampingkan perbedaan, bahkan mengaku bisa menjadi lebih memahami karakter satu sama lain.

Perjalanan pasangan ini untuk merintis usaha Al-Mubarokah Herbal dimulai dari toko offline yang berdiri di depan rumah Ika dan Gupi, panggilan akrab Supriyadi, pada tahun 2017. Awalnya, hanya Gupi seorang yang mengurus toko. Sementara Ika memilih bekerja sebagai dosen kebidanan, sambil sesekali membantu Gupi mengurus toko online di Lazada yang dibangun di tahun 2018.

Setelah satu tahun merintis usaha bersama, dagangan madu dan produk lainnya yang sudah dilabeli brand Al-Mubarokah terus berkembang, termasuk toko online-nya di Lazada. Melihat peluang ini, dan juga didorong keinginan untuk memiliki waktu yang lebih fleksibel bersama keluarga, Ika memutuskan untuk berhenti bekerja demi membantu suami membesarkan Al-Mubarokah Herbal.

Ika kemudian fokus mempelajari semua fitur di Lazada dan semangatnya membuahkan hasil. Setahun membangun toko di Lazada, pesanan yang didapat toko Al-Mubarokah Herbal mengalami kenaikan pesat, dari awalnya hanya puluhan pesanan, terus bertambah hingga menjadi ribuan pesanan setiap harinya. “Membuka toko online di eCommerce memang tidak semudah kelihatannya. Banyak yang harus dipikirkan dan dipelajari, mulai dari cara upload foto dan menyusun deskripsi produk yang menarik, hingga strategi beriklan yang tepat. Namun dengan kesabaran dan ketekunan, walau sempat tertatih-tatih, ya ternyata kami bisa juga,” kata Ika bangga.

Kehadiran komunitas penjual Lazada Club juga banyak membantu Ika dan Gupi beradaptasi dengan cara berjualan di eCommerce. Ika mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari sesama penjual di komunitas Lazada Club, termasuk dari salah satu top seller di Lazada. Setiap saran yang mereka dapatkan, selalu dipikirkan dengan matang, diujicobakan dan dinilai kecocokan dan keberhasilannya untuk menjadi strategi bisnis toko.

Kegigihan mereka membawa penjualan hingga 300 kilogram madu dari berbagai varian di toko Al-Mubarokah Herbal di Lazada setiap harinya. Ika dan Gupi kini memiliki 6 orang karyawan yang membantu mereka menjalani aktivitas toko online mereka. Ingin berkontribusi balik kepada para penjual online lainnya, Ika kini juga menjadi ketua komunitas (City Leader) di Lazada Club Kota Depok yang aktif membagi kiat-kiat sukses bagi penjual baru di Lazada.

SVP, Seller Operations, Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro mengatakan perkembangan dunia digital, termasuk platform eCommerce seperti Lazada, membuka peluang bagi setiap orang yang ingin membangun usaha. "Meski demikian, dibutuhkan upaya dan kerja keras untuk beradaptasi dengan berbagai fitur yang ada di eCommerce sehingga hanya penjual yang serius seperti Ika dan Gupi yang bisa mencapai keberhasilan. Kami akan terus mendukung para penjual yang serius di Lazada untuk terus berkembang dan memfasilitasi adanya saling berbagi ilmu antar penjual online melalui komunitas. Seperti halnya Ika yang kini menjadi City Leader di Lazada Club Depok dan mampu menginspirasi penjual lainnya,” katanya. 

Baca: Sebelum Punya Anak, Pasangan Perlu Pahami Berbagai Makna Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."