Tren Skincare 2022, Beauty Gadget dan Bakuchiol Mulai Dilirik Beauty Enthusiast

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi kecantikan. aesthetics-house.com

Ilustrasi kecantikan. aesthetics-house.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Founder Skin Junkie Hartini Soraya memberikan pandangannya terhadap tren skincare tahun 2022. Dalam Live Instagram bersama Cantika pada Sabtu, 22 Januari 2022, Aya, sapaan Hartini mengatakan bahwa tren skincare perempuan tahun 2022 lebih mengarah ke minimalism. "Basic skincare akan menjadi tren yang cukup populer digunakan oleh para perempuan," katanya.

Aya juga memprediksi beauty gadget akan menjadi tren tahun ini karena dari tahun kemarin pun sudah cukup banyak perempuan yang menggunakan alat-alat seperti gua sha dan face roller untuk wajahnya. Skincare ramah lingkungan pun diprediksi akan semakin mendapatkan perhatian dari perempuan Indonesia. Alasannya tingkat kesadaran masyarakat yang kini sudah semakin tinggi terhadap lingkungan.

“Kalau dari yang aku perhatiin sih, sejauh ini kayaknya 2022 ada yang namanya Bakuchiol. Bakuchiol itu kayaknya bakalan menjadi the next Niacinamide mungkin,” kata Aya. Skincare berbahan Niacinamide sempat menjadi sangat propuler 2021. Menurut Hellosehat.com, Niacinamide alias niacinamida adalah salah satu bentuk vitamin B3. Jenis vitamin B3 ini juga lebih sering dikenal dengan sebutan niasin. Sedangkan menurut Alodokter, Bakuchiol merupakan ekstrak biji dan daun dari tumbuhan Psoralea corylifolia atau babchi. Tumbuhan asli dari India ini dikenal dengan bunganya yang berwarna ungu dan kerap menjadi alternatif penggunaan retinol pada kulit wajah.

Untuk tren bahan skincare 2022, Aya memperhatikan Bakuchiol akan menjadi populer, terutama untuk para pemilik kulit sensitif. Satu hal yang harus diingat adalah meskipun itu adalah tren, namun belum tentu semua orang cocok karena kulit setiap orang pun berbeda-beda.

Tren 10 langkah skincare Korea tidak menutup kemungkinan akan memudar dan tidak terlalu digunakan oleh banyak orang. Namun, bagi mereka yang cocok dengan cara tersebut, maka tetap dianjurkan untuk tetap melanjutkannya.

Aya sangat menyarankan untuk memilih skincare dengan bijaksana, jangan sampai sudah mengikuti tren dan coba-coba, tetapi hasilnya tidak cocok dan malah merusak kulit. “Jadi, makanya aku bilang tren itu memang bagus, memang kita harus keep up sama tren apa. Tapi, sebenarnya penyesuaian cocok atau tidaknya itu balik lagi ke kitanya,” ujar Aya.

Baca: Centella Asiatica Diprediksi jadi Kandungan Skincare yang Hits Tahun 2022

BERNADETTE JEANE WIDJAJA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."