Agar Lebih Terlindungi dari Varian Omicron, Kurangi Gunakan Masker Kain

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Pengrajin menyelesaikan pembuatan masker batik di Butik Elemwe, Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2020. Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel. TEMPO/Muhammad Hidayat

Pengrajin menyelesaikan pembuatan masker batik di Butik Elemwe, Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2020. Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel. TEMPO/Muhammad Hidayat

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pakar kesehatan sekarang ini mencegah masyarakat menggunakan masker kain jika mereka ingin tetap terlindungi dari COVID-19 khususnya varian Omicron.

“Kami mendorong masyarakat untuk beralih dari masker kain ke masker bedah. Kami tahu lebih banyak tentang virus ini sekarang daripada tahun lalu,” kata Dr. David Ottenbaker dari SSM Health kepada Channel3000.com seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu 12 Januari 2021.

Bagi Ottenbaker dan banyak ilmuwan serta pakar medis lainnya, ada lebih dari cukup data untuk membuktikan masker kain tidak lagi berguna dalam hal memberikan perlindungan terhadap jenis SARS-CoV-2 yang lebih baru, terutama varian omicron.

Inilah sebabnya para pakar kesehatan mendorong masyarakat untuk beralih dan memilih masker bedah atau respirator daripada masker kain.

Profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, Dr Lindsey Marr menjelaskan kepada CBS Boston, masker kain memang memberikan tingkat perlindungan tertentu terhadap jenis virus sebelumnya tetapi tidak cocok untuk varian omicron. “Masker kain sekitar 50 persen efektif, dan tampaknya tidak cukup untuk Omicron," kata dia.

“Kami memiliki masker khusus yang disebut respirator, seperti N95 yang menawarkan perlindungan yang jauh lebih besar. Mereka mampu memblokir 95 persen partikel yang keluar dari mulut Anda atau yang Anda hirup," kata dia.

Marr juga menyarankan respirator lain yang dapat digunakan masyarakat seperti masker KN95 dan KF94.

Ketiga jenis respirator tersebut dapat mencegah penularan COVID-19 karena dapat menyaring partikel, seperti varian omicron. Tetapi Marr juga mengingatkan pentingnya kesesuaian respirator dalam memastikan perlindungan terbaik dari Omicron.

“Yang Anda butuhkan adalah respirator dengan segel yang baik, terutama di sekitar hidung, tidak ada celah di sisi pipi atau dagu Anda,” ujar Marr.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, ketika persediaan tersedia maka orang harus memilih respirator daripada masker kain.

Hal ini terutama ketika mereka berada di tempat dan area berisiko tinggi, atau jika mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit dan menderita penyakit parah karena kondisi medis yang mendasarinya.

CDC juga menyatakan, respirator N95 berlabel khusus bedah harus diprioritaskan untuk petugas kesehatan karena mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk terpapar virus corona di tempat kerja mereka.

Baca: Masker Stylish ala Dian Pelangi, Ada Detail Pita Warna Fuschia

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."